Plt Gubernur Bertemu 50 Pengusaha IKM: Jangan Lagi Berharap Investasi Besar Masuk ke Aceh
Nova mengajak para pengusaha IKM lokal di Aceh untuk bekerja keras dan terus berinovasi untuk memajukan ekonomi daerah.
Penulis: Herianto | Editor: Zaenal
Di antara hasil industri kecil dan menengah Aceh yang sudah diekspor adalah minyeuk pret, kopi Bawadi, dan lainnya.
Dari pemaparan rutin itu, kata Nova, diketahui bahwa kendala yang dihadapi pelaku usaha IKM, adalah tambahan modal dan pasar.
Plt Gubernur kemudian meminta kepada Dirut Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman, yang hadir dalam pertemuan tersebut, untuk mencarikan solusi terhadap persoalan itu.
“Tolong pengusaha IKM yang mau mengembangkan usahanya diberikan bantuan kredit dengan persyaratan yang mudah tapi tidak melanggar aturan perbankan,” ujar Nova.
Baca: Nova Teken Pernyataan Siap Tolak Izin Tambang PT EMM
Pertemuan itu turut dihadiri oleh Pinca BI Banda Aceh, Zainal Arifin Lubis.
Plt Gubernur kemudian meminta kepada pihak Disperindag agar mengundang Kepala OJK dalam pertemuan mendatang.
“Ini penting, karena kewenangan pengawasan operasional dan penyaluran kredit perbankan, tidak lagi pada Bank Indonesia (BI), melainkan sudah pada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkap Nova.
Nova melanjutkan, masalah kedua yang dihadapi pengusaha IKM Aceh adalah marketing.
Soal ini, menurutnya, bisa diatasi dengan cara berbagi pengalaman antara pelaku IKM yang telah berhasil memasarkan produknya dengan IKM yang baru tumbuh.
“Sesama pelaku IKM di Aceh, harus membangun jaringan yang kuat satu sama lainnya. Tujuannya, agar semua pelaku IKM di Aceh, bisa go internasional,” ujarnya.
“Saya yakin, jika tahun ini ada 150 orang pelaku usaha IKM dari Aceh yang go internasional, maka tahun depan akan bertambah 150 lagi. Untuk bisa seperti itu, kita harus kuatkan tiga hal, yaitu modal, manajemen dan marketing,” pungkap Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT.(*)