Miliki Anak Masih Kecil di Aceh Timur, Keluarga Mohon Dua Kapten Kapal Ditahan di Myanmar Dibebaskan
“Harapan saya agar suami saya cepat dipulangkan. Kami memiliki tiga anak masih kecil, dan butuh biaya sekolah,”
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
“Jika ditahan di negeri kita, masih bisa kita jumpai. Tapi kalau di sana kita tidak tahu kabarnya, kesehatannya, karena tidak bisa komunikasi. Kami harap kepada pemerintah agar secepatnya membebaskan abang kami,” pinta Jamaliah.
Jamaluddin, memiliki seorang istri, dan tiga anak masih kecil, yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari ayahnya.
Baca: 22 Nelayan Idi Aceh Timur yang Ditahan di Myanmar Tiba di Bandara SIM Senin Besok
Harapan Ayah Kapten KM Troya
Sementara itu, Amiruddin, ayah dari Zulfadli, kapten kapal KM Troya juga mengharapkan bantuan pemerintah agar segera memulangkan anaknya, yang memiliki dua anak yang masih kecil.
“Kami berharap cepat diurus pemulangan anak saya Zulfadli. Karena dia memiliki dua anak masih kecil. Sementara saya juga warga kurang mampu,” pinta Amir, ayah Zulfadli, sambil menangis.
Amir, mengatakan sejak anaknya ditahan di Myanmar, pihaknya tidak pernah berkomunikasi, dan tidak pernah menjenguk anaknya.
Baca: Firman Berada di Ruang Mesin Saat Boat yang Ditumpangi Nelayan Aceh Tamiang Meledak
“Tidak tahu bagaimana kabar dan kondisinya, karena selama ini tidak pernah berkomunikasi,” ungkap Amir yang tinggal di Gampong Tanjung, Kecamatan Idi Rayeuk.
Sementara itu, Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib, mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu, dan Dubes RI untuk Myanmar, agar kedua kapten kapal yang masih ditahan di Myanmar agar segera dibebaskan.
“Terimakasih kepada Kemenlu, dan Kedubes RI, berkat hubungan baik akhirnya para nelayan bisa dipulangkan. Tapi kaptennya belum, karena itu saya akan terus berkoordinasi semoga para kapten yang masih ditahan bisa segera dipulangkan,” ungkap Bupati Rocky.
Baca: Empat Nelayan Aceh Tamiang Ditangkap Angkatan Laut Malaysia Saat Berlindung di Batu Puteh
Bupati juga mengharapkan para nelayan agar berhati-hati saat melaut dan menjaga batas wilayah negara.
Karena semua negara memiliki batas wilayah, dan undang-undang.
“Karena itu kita harus berhati-hati,” kata Bupati.
Bupati menyebutkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kemenlu dan diharapkan dapat turun ke Aceh Timur, untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman tentang batas-batas wilayah negara kepada para nelayan.
Baca: INFO PEMILU - BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Caleg Stres
“Saya juga sudah menemui Kedubes RI untuk Myanmar, agar jenazah nelayan yang dimakamkan di Myanmar bisa dibawa pulang ke Aceh Timur. Karena tradisi masyarakat Aceh, sering menziarahi kubur. Namun, jawaban mereka bukan tidak diberikan, tapi butuh proses, karena masih baru, jadi harus ditunggu," ujarnya.
"Insya Allah tetap kita upayakan. Biaya pemulangannya juga kita tanggung dalam APBK Aceh Timur,” ungkap Bupati Rocky. (*)