Kalah di Irak dan Suriah, ISIS Menuju Afghanistan dan Rencanakan Serangan ke Amerika Serikat
Sisa-sisa anggota kelompok ISIS yang telah terusir dari Irak dan Suriah kini disebut sedang menuju Afghanistan
Diberitakan Newsweek Senin (29/4/2019), dengan senapan serbu tipe Kalashnikov diletakkan di dekatnya, Baghdadi terlihat berbicara dengan sejumlah orang yang mukanya disamarkan.
Di video itu, Baghdadi menyatakan pertempuran dengan negara Barat merupakan perjuangan panjang.
Namun, dia mengakui kelompoknya sudah menuai kekalahan.
Dia merujuk kepada kemenangan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), koalisi yang disokong Amerika Serikat (AS), ketika merebut desa Baghouz di timur Suriah.
"Pertempuran di Baghouz sudah usai. Namun perjuangan itu menunjukkan kekejaman dan sikap barbar negara Barat melawan komunitas kita," terang Baghdadi.
Dia juga menyebut kekalahan lain ISIS di sejumlah tempat seperti Mosul (Irak) dan Sirte (Libya).
Namun, Baghdadi bersikukuh dia tidak menyerahkan tempat itu.
"Tuhan telah memerintahkan kita untuk meneruskan perjuangan dan jihad. Namun, Dia tidak memerintahkan kita untuk mendapatkan kemenangan," papar dia.
Dia menambahkan pertempuran itu menunjukkan "keberanian" dan "kegembiaraan" dari pengikutnya yang garis keras ketika melawan negara-negara Barat.
Terdapat pesan yang mengklaim rekaman itu diambil pada April ini, dan bertepatan dengan peringatan terbentuknya ISIS pada April 2013, atau enam tahun silam.
Video yang dirilis itu merupakan kemunculan perdana Baghdadi dalam lima tahun terakhir.
Atau tatkala dia mendeklarasikan "khilafah" di Masjid Agung Nuri Mosul pada Juli 2014.
Sebelum rekaman itu menyebar, sejumlah laporan menyebutkan dia terbunuh dalam serangan udara atau kabar kesehatannya menurun dan membuat dia tidak bisa berkuasa sebagai Pemimpin ISIS.
Utusan AS untuk Suriah James Jeffrey pada akhir Maret lalu mengatakan menemukan Baghdadi dan petinggi ISIS lainnya merupakan prioritas utama mereka.
"Sampai saat ini, kami belum tahu di mana dia berada," terang Jeffrey.