Ibu Kota Baru
Tanya Ke Netizen, Jokowi: Ibu Kota RI Sebaiknya Pindah ke Mana? Alasannya Apa?
Hari ini, Selasa (30/4/2019), Presiden Jokowi lewat akun Facebooknya menanyakan netizen, kira-kira, ibu kota RI sebaiknya dipindah ke mana.
Nah, jika kamu punya jawaban dan alasannya, langsung aja sampaikan ke FB Pak Presiden. Siapa tahu, usulanmu jadi pertimbangan.
Baca: Viral Pendukung 01 Gelar Sayembara Rp 100 Miliar, Begini Reaksi Kubu Jokowi dan Prabowo
Baca: Harga Bawang dan Cabai Melonjak
Nasib Jakarta
Jika ibu kota dipindah ke luar Jawa, bagaimana nasib pembangunan di Jakarta?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan rencana pemindahan Ibu Kota tak akan membuat pembangunan di DKI berhenti.

Pembangunan akan terus dilakukan agar berbagai permasalahan yang ada di Jakarta bisa teratasi.
"Tadi saya sampaikan juga dalam rapat bahwa pemerintahan di Jakarta atau luar Jakarta, masalah-masalah yang ada di Jakarta tetap harus diselesaikan," kata Anies usai rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2019).
"Karena PR-nya, masalah daya dukung lingkungan hidup, ketersediaan air bersih, soal pengelolaan udara, pengelolaan limbah, transportasi, msh jadi PR yang harus diselesaikan," kata Anies.
Menurut Anies, Presiden Jokowi juga setuju bahwa pembangunan di Jakarta akan terus berjalan meski Ibu Kota akan dipindah ke Luar Jawa.
Hal itu ditegaskan Presiden di dalam rapat.

Baca: Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Data Masuk 54,29%, Ini Selisih Perolehan Suara Jokowi vs Prabowo
"Jadi tadi dalam pertemuan ini Presiden menegaskan bahwa pembicaraan mengenai Ibu Kota tidak ada hubungannya dengan rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta. Rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta tetap jalan terus," kata dia.
Apalagi, Jakarta juga akan tetap menjadi pusat bisnis apabila nantinya Ibu Kota sudah berpindah.
Jadi, yang dipindahkan ke Ibu Kota baru hanya lah pusat pemerintahan saja.
"Tapi yang menyangkut perdagangan, investasi, perbankan, masih tetap di Jakarta," kata Anies.
Anies sebelumnya memang sempat mengajukan proyek infrastruktur dalam rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana, Selasa (19/3/2019) lalu.
Nilai proposal yang dibawa Anies mencapai Rp 571 triliun. "Proposal yang dibawa (Pemprov DKI) Jakarta disetujui.