Hukum Main Game Online untuk Melalaikan Puasa, Simak Penjelasan Tgk Umar Rafsanjani

Bagaimana hukumnya bermaian game online, seperti Mobile Legend, PUBG, puzzle, dan lai-lain, untuk melalaikan puasa?

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR
Tgk Umar Rafsanjani, pemimpin Dayah Mini Aceh. 

Apa Hukum Bermain Game Online untuk Melalaikan Puasa? Simak Penjelasan Tgk Umar Rafsanjani

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Banyak hal dilakukan, terutama oleh remaja atau kaum milenial, agar tidak terasa berat dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.

Di Aceh, kegiatan-kegiatan yang dianggap bisa “mempercepat” tibanya waktu berbuka puasa ini dikenal dengan istilah “peulale puasa” alias melalaikan puasa.

Sekitar 20 tahun lalu, kegiatan peulale puasa ini dilakukan dalam beragam bentuk permainan ringan, seperti main cato suep (dakon), cato rimueng, cabang, hingga bermain kelereng atau sekedar jalan-jalan keliling kampung dengan sepeda maupun sepeda motor.

Belakangan, seiring berubahnya zaman, anak-anak remaja Aceh mulai meninggalkan permainan itu dan beralih ke permainan-permainan online dalam bentuk aplikasi dalam telepon pintar (smart phone).

Sehingga, anak-anak remaja yang kini disebut kaum milenial, kerap menghabiskan waktu dengan bermain fasilitas di handphone, terutama game online.

Tujuannya sama juga dengan anak-anak 20 tahun lalu, yaitu peulale puasa.

Bedanya, kaum millenial ini tidak lagi berinteraksi di dunia nyata, melainkan berinteraksi dengan cara berselancar di dunia maya.

Baca: Ramadhan; Wisata Halal di Aceh

Baca: Setan Dibelenggu Saat Ramadan, Kenapa Maksiat Masih Terjadi? Ulama Ini Singgung Cara Kerja Toke Sabu

Lalu, bagaimana hukumnya bermaian game online, seperti Mobile Legend, PUBG, puzzle, dan lai-lain, untuk melalaikan puasa?

“Secara fiqh memang tidak mengapa, tapi ini kan menyianyiakan waktu saja. Padahal seharusnya kita manfaatkan kesempatan untuk beribadah kepada Allah,” ungkap Tgk Umar Rafsanjani Lc MA, dalam bincang santai di Newsroom Serambi Indonesia, Meunasah Manyang, Pagar Air, Aceh Besar, Selasa 2 Ramadhan 1440 H/7 Mei 2019.

Pemimpin Dayah Mini Aceh ini hadir ke kantor Serambi Indonesia untuk mengisi tausiyah dan dialog interaktif Ramadhan bersama KWPSI di Studio Radio Serambi FM 90,2 MHz.

Dialog interaktif yang diinisiasi oleh Radio Serambi FM bekerja sama dengan Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) ini berlangsung setiap hari selama Ramadhan, pukul 10-11 WIB.

Tgk Umar melanjutkan penjelasannya, Bulan Ramadhan adalah bulan ditutupnya pintu Neraka dan dibukanya pintu Surga.

“Saya buat gambaran seperti ini, ada dua pintu, atau ada bioskop lah. Satu bioskop neraka dan satu lagi bioskop surga. Bioskop neraka tidak dibuka, yang dibuka hanya bioskop surga dan sudah disediakan tiketnya, kita hanya disuruh ambil tiket, masuk, itu saja,” ungkap Tgk Umar.

“Tidak ada peluang untuk masuk neraka, karena pintunya memang ditutup. Waktu itu hanya ada pilihan, masuk ke bioskop surga ini atau tidak. Makanya bagi kita rugi ketika datangnya Ramadhan, ketika dibuka bioskop itu (diberi kesempatan) kenapa kita tidak masuk. Padahal pintu neraka saat itu ditutup,” ujarnya.

Tamsilan ini diberikan Tgk Umar untuk menggambarkan bahwa bermain game atau kegiatan lainnya dengan tujuan melalaikan puasa atau “mempercepat” waktu buka puasa, adalah tindakan yang merugikan diri, karena tidak memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan selama bulan Ramadhan.

Baca: Ini Urutan Kursi Caleg DPRA Dapil II Pidie, Berikut Nama Parpol

Baca: Sebelum Dibunuh Suaminya, Irawati Sempat Kirim SMS Minta Tolong, Anaknya Loncat dari Lantai Dua

4 Fadhilat Ramadhan

Sebelumnya, dalam dialog interaktif di studio Radio Serambi FM, Pemimpin Dayah Mini Aceh Tgk Umar Rafsanjani mengupas empat fadhilat (keutamaan) Bulan Ramadhan.

Secara ringkas empat fadhilat Ramadhan yang dikupas Tgk Umar adalah,

1. Pada bulan ini Allah menurunkan Alquran yang menjadi petunjuk bagi manusia, dari kegelapan menuju cahaya.

Dengan kitab ini, Allah memperlihatkan kepada mereka kebenaran (al-haq) dari kebatilan.

Kitab yang di dalamnya terkandung kemaslahatan (kebaikan) dan kebahagiaan (kemenangan) bagi umat manusia, serta keselamatan di dunia dan di akhirat.

2. Pahala penuh rahmat dan dilipatgandakan pahala

Pada bulan Ramadhan ini Allah memberi fasilitas lebih kepada hambanya yang beriman.

Hambanya yang beriman dan melaksanakan amal saleh akan dilipatgandakan pahalanya.

3. Malam terjadi lailatul qadar

Pada bulan ini terdapat satu malam yang sangat dimuliakan oleh Allah SWT bagi umat Nabi Muhammad SAW yang beriman dan bertaqwa.

Allah SWT memuliakan hari tersebut karena barang siapa, umat Islam, yang mendapati malam lailatul qadar, akan mendapatkan pahala beribadah selama 1000 bulan.

4. Bulan maghfirah (pengampunan)

Ramadhan disebut bulan penyucian diri, karena di bulan ini Allah mencurahkan rahmat dan maghfirah-Nya kepada setiap hamba yang menunaikan ibadah puasa dengan keimanan dan mengharap pahala dari-Nya.

Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala diampuni baginya dosa-dosa masa lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Simak penjelasan lengkap Tgk Umar Rafsanjani dalam video yang disiarkan langsung di malam Facebook Serambinews.com, berikut ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved