Bisa Jadi Berkah Sekaligus Bahaya, Jenis Darah Emas Ini Hanya Dimiliki 43 Orang di Seluruh Dunia
Saat ini diketahui hanya dimiliki kurang dari 50 orang di penjuru dunia, namun keistimewaan ini juga bisa jadi bahaya bagi pemiliknya.
SERAMBINEWS.COM - Apakah Anda mengenal istilah darah emas?
Istilah golden blood atau darah emas mungkin terdengar seperti kiasan yang mengategorikan status sosial seseorang seperti halnya darah biru yang umum digunakan untuk mengistilahkan kaum bangsawan.
Nyatanya istilah darah emas memang berkaitan dengan darah secara harfiah.
Dikatakan darah emas memang karena jenis darah ini sangat istimewa.
Saat ini diketahui hanya dimiliki kurang dari 50 orang di penjuru dunia, namun keistimewaan ini juga bisa jadi bahaya bagi pemiliknya.
Dilansir dari Big Think, darah emas sebenarnya adalah nama panggilan untuk Rh-null, jenis darah paling langka di dunia.
Baca: Tersangka Pembunuh Istri dan Anak di Aceh Utara Dijerat 3 Undang-Undang, Ini Ancaman Hukumannya
Baca: Pemkab Aceh Singkil Salurkan Bantuan untuk Korban Boat Karam
Baca: Andre Taulany Diistirahatkan dari Program Ini Talkshow, Ini Alasan Pihak Stasiun Televisi
Dilaporkan Mosaic via Big Think, jenis ini sangat langka sehingga hanya sekitar 43 orang telah dilaporkan memilikinya di seluruh dunia.
Jenis ini diidentifikasi tahun 1961 pada seorang wanita suku Aborigin Australia.
Sebelum itu para dokter menganggap embrio dengan darah Rh-null akan mati dalam kandungan.
Seperti yang kita tahu, darah tersusun atas komponen berupa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma.
Setiap komponen memiliki peran dalam fungsinya, tetapi sel darah merahlah yang bertanggung jawab atas perbedaan golongan darah.
Baca: BPN Blak-blakan Sampaikan Asal Perolehan Suara Kemenangan Prabowo-Sandi, Ini Sosok di Baliknya
Baca: Debat Sengit dengan Adian Napitupulu, Gerakan Rocky Gerung Gesekkan Telunjuk di Jidat Jadi Sorotan
Sel-sel darah merah ini memiliki protein yang menutupi permukaannya, disebut antigen.
Antigen menentukan golongan darah, tipe A hanya memiliki antigen A, tipe B memiliki antigen B, tipe AB memiliki keduanya, dan tipe O tidak memiliki keduanya.

Ilustrasi sel darah curiosity.com
Sel darah merah mengandung antigen lain yang disebut protein RhD.
Ketika ada, golongan darah dikatakan positif (Rh+), ketika tidak ada, dikatakan negatif (Rh-).
Kombinasi tipikal dari antigen A, B, dan RhD memberi delapan tipe darah yang umum (A +, A-, B +, B-, AB +, AB-, O +, dan O-).
Antigen yang tidak dikenal akan diserang oleh sistem kekebalan tubuh.
Contohnya jika seseorang dengan darah tipe A menerima transfusi darah tipe B, sistem kekebalan tubuh penerima tidak akan mengenali antigen dalam darah tipe B, maka sistem kekebalan akan menyerang sel darah merah yang tak dikenal.
Inilah sebabnya orang bisa jatuh sakit atau meninggal jika menerima transfusi darah yang tidak cocok.
Baca: Selama Ramadhan, Pasar Tani Distanbun Aceh Sediakan Aneka Pangan Segar, Hingga Sembako Harga Miring
Baca: Tagar #PecatBudiKarya Ramai di Twitter, Publik Kecewa Pada Pemerintah Akibat Tiket Pesawat Mahal
Lalu apa itu Rh-null alias darah emas?
Sebenarnya, delapan golongan darah umum yang telah disebutkan adalah penyederhanaan tentang golongan darah.
Seperti ditulis dalam Smithsonian.com via Big Think, "Semua delapan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi banyak varietas berbeda," menghasilkan jutaan jenis darah yang berbeda, masing-masing digolongkan pada banyak kombinasi antigen.

Ilustrasi transfusi darah curiosity.com
Di sinilah segalanya menjadi rumit.
Protein RhD yang disebutkan sebelumnya hanya mengacu pada salah satu dari 61 protein potensial dalam sistem Rh.
Darah dianggap Rh-null jika tidak memiliki 61 antigen yang mungkin dalam sistem Rh.
Ini tidak hanya membuatnya langka, tetapi ini juga berarti dapat diterima oleh siapa saja. Inilah yang disebut berkah dan alasan jenis ini disebut darah emas.
Darah emas bermanfaat untuk sains dan tentunya dalam bidang medis.
Seperti yang dilaporkan Mosaic, darah emas sangat penting untuk transfusi, tetapi juga sangat berbahaya bagi pemiliknya.
Hal ini karena Rh-null tidak bisa menerima donor darah lain, jika pembawa Rh-null memerlukan transfusi darah, mereka dapat menemukan kesulitan untuk menemukan donor, dan darah juga sulit untuk diangkut secara internasional.
Karena kelengkaannya ini, pemilik Rh-null alias darah emas didorong untuk mendonor darah dan bisa digunakan untuk asuransi bagi mereka sendiri.
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Hanya Dimiliki 43 Orang di Seluruh Dunia, Darah Emas yang Sangat Langka Ini Bisa Jadi Berkah Sekaligus Bahaya