Rusuh di Lapas Narkotika
Ini Penyebab Kerusuhan dan Mengamuknya Napi Lapas Narkotika di Sumatera Utara
"Tadi gara-gara dipukuli warga kami bang, capek lah bang, sampe peyot-peyot lah. Sama makanan, kalau bisa diperhatikan aja makanan,"
Mereka yang emosi tak terima dan menuntut balas.
Beberapa orang pegawai Lapas juga sempat tertahan di salah satu ruangan, sebelum diselamatkan napi lainnya.
Oknum pegawai lapas membeberkan, bahwa ribuan napi marah mengincar pegawai AT dan Kepala Trantib Lapas, Sunardi.
Baca: Mendagri keluarkan Radiogram: Gaji Ke-13 untuk PNS Dibayarkan Juni, THR Dibayar H-10 Lebaran
Hingga saat ini dua oknum Lapas ini belum bisa ditemui dan menghilang.
"Orang itu tadi ngincar pegawai yang mukuli itu, tapi sampai sekarang gak tahu kami dimana dia sekarang. Sama mereka mai cari Kepala Trantibnya. Makanya tadi rumah Kalapas (B. Sitepu) dibakar orang itu, tiga mobil dibakar. Kalapas posisinya di Yerusalem kalau gak salah," ungkap pegawai lapas yang minta nama tidak dipublikasikan.
Kapolda turut hadir bersama Dandim Langkat, Syamsul Alam, Danyon Raider Lizardo Gumay, Dirpamobvit Polda Sumut Kombes Hery Subiansauri mengamankan Lapas.
Hingga kini saat chaos sudah berhasil diamankan sejak pukul 17.00 WIB, dan jumlah napi yang sudah di dalam lapas mau pun yang kabur sedang didata pihak Kanwil Kemenkumham.
Baca: Bau Busuk Masih Menyengat, Warga Kembali Demo PT Medco
"Ini kami terima kasih sekali dengan rekan-rekan unsur TNI, Batalion Raider dan Marinir. Pukul 17.00 sudah bisa diamankan, dan warga binaan sebagian sudah masuk ke dalam," kata Kapolda Sumut.
"Kapasitas napi di dalam ada 1.635, saat ini sedang dihitung berapa yang kabur dan berapa yang ada di dalam. Sementara sudah 92 orang yang kabur diamankan kembali," jelasnya.
Kendati suasana sudah terkendali, Kapolda menyatakan pihaknya tetap mengerahkan pasukan berjaga terus.
Selain itu Kapolda akan berkoordinasi dengan Dirjen Kemenkumham untuk melakukan perbaikan sistem dan infrastruktur lapas yang rusak akibat dibakar dan dihancurkan ribuan napi.
Baca: Doa 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan, Boleh Dibaca untuk Mendapatkan Ampunan!
Terkait motif, Kapolda mengatakan bahwa chaos dipicu rasa empati sesama napi di dalam lapas yang mendapat tindakan kekerasan dari petugas lapas.
Dimana seorang napi diduga dianiaya setelah kedapatan membawa sabu-sabu.
"Informasi yang kami peroleh karena ada napi yang kedapatan membawa sabu-sabu, kemudian mendapat perlakuan kekerasan dari petugas lapas. Sehingga menimbulkan empati dari teman-teman sesama napi sampai terjadi begini," ungkap Kapolda Sumut.
Dandim 02/03 Langkat, Syamsul Alam menjelaskan bahwa pihaknya sempat diminta ribuan napi untuk bernegoisasi terkait protes dan tuntutan.
Baca: Gugur Dalam Baku Tembak di Papua, Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Pratu Kasnun di Aceh Tengah