Mantan Menkopolhukam: Gerakan Kedaulatan Rakyat Bukan Makar
"Tetapi gerakan rakyat ini bukan makar, ini gerakan kedaulatan rakyat ingin menuntut keadilan, kebenaran dan kejujuran dari penyelenggara pemilu."
Mantan Menkopolhukam ini mulanya berkomentar soal akan adanya GNKR yang akan berlangsung pada 22 Mei 2019 mendatang.
Tedjo Edhy mulanya berharap bahwa gerakan tersebut jangan sampai berhenti.
Gerakan itu harus tetap ada hingga keadilan telah dimiliki oleh rakyat.
"Saya hanya mengharapkan bahwa gerakan ini jangan sampai berhenti sampai keadilan ini ada di tangan rakyat," ujar Tedjo Edhy.
Baca: Misi Pengintaian Hingga Pencegahan Nuklir, Ini Kemampuan Pesawat Tempur Refale yang Mendarat di Aceh
Baca: Tiga Santri Dayah Insan Qurani Ini Selesaikan Hafalan 30 Juz Selama 13 Ramadan
"Saya pernah belajar di sekolah dulu bahwa kedaulatan tertinggi di negara ini adalah di tangan rakyat, ya jangan di anukan," tambahnya.
Ia lalu menyinggung institusi TNI dan polisi yang juga berasal dari rakyat.
Oleh sebab itu seharusnya para aparat tidak sewenang-wenang menggunakan kekuasaan mereka untuk rakyat.
"Saya melihat seperti polisi atau TNI, TNI itu lahir dari rakyat, berjuang bersama rakyat berjuang waktu kemerdekaan bersama rakyat, lahir mereka ada rakyat," ujar Tedjo Edhy.
Mantan Angkatan Laut ini lalu memberikan semangat para hadirin untuk tidak takut dengan ancaman-ancaman yang selama ini sering menjadi isu akan terjadi di 22 Mei.
"Tidak mungkinlah mereka akan menembaki rakyat, jadi tidak boleh lah seorang pemimpin mengancam rakyatnya tidak boleh," tutur Tedjo Edhy.
"Mereka punya senjata, punya peluru itu yang beli kita semua itu, masak mau untuk nembak kita, enggak mungkin lah, ya jadi untuk itu tetap semangat." (TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mantan Menkopolhukam Laksamana Purnawirawan Tedjo Edhy: Gerakan Kedaulatan Rakyat Bukan Makar