Jejak Politik Prabowo Subianto sejak 2004, Kekalahan hingga Peluangnya di 2024

Langkah ini seperti ulangan dari Pemilu 2014 ketika Prabowo juga menolak hasil pemilu dan mengajukan gugatan serupa.

Editor: Amirullah
Dok. Tim media pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno via Kompas.com
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkunjung ke beberapa desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019). Dari mulai Desa Panaruban hingga Desa Slinga. Dalam kunjungannya itu, Prabowo didampingi oleh mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo. 

Namun dalam konvensi ia hanya mendapatkan 39 suara, yang merupakan perolehan terendah dari lima calon ketika itu.

Calon lainnya adalah Wiranto, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.

Konvensi ini akhirnya dimenangkan oleh Wiranto, mengalahkan Akbar Tanjung di putaran kedua.

Wiranto akhirnya maju menjadi calon presiden Partai Golkar pada pemilu 2004 berpasangan dengan Solahuddin Wahid, adik dari almarhum presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid.

Baca: Seratusan Pensiunan PTPN I Langsa Geruduk Kantor Direksi Tuntut Pembayaran Santunan Hari Tua

Baca: Jokowi Jadi Sampul dan Topik Utama Majalah Milenial Arab Saudi, Ini yang Dibahas Ar-Rajul

2009

Pada tahun 2009, Prabowo kembali mencalonkan diri, kali ini lewat partai politik yang dibentuknya, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Saat itu Gerindra hanya memperoleh 26 kursi di DPR (dari total 560 kursi) dan tidak mencukupi syarat minimum untuk mengajukan calon sendiri sehingga mereka harus berkoalisi.

Maka Prabowo kemudian berkoalisi dan menjadi calon wakil presiden, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDIP. Bersama mereka dikenal sebagai koalisi Mega Pro dan mengusung ekonomi kerakyatan sebagai program kampanye.

Pasangan Mega Prabowo ini berhasil meraih perolehan 27% suara dalam pemilu 2009 dan kalah oleh calon presiden Partai Demokrat Soesila Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan ekonom Boediono.

Baca: Terima 17 Korban Kericuhan, Direktur RS Budi Kemuliaan: Dari 3 yang Tertembak, 1 Meninggal

Baca: Bentrok Kembali Pecah di Petamburan, Pengunjuk Rasa Lempari Polisi dengan Batu

2014

Di tahun 2014, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Selain diusung oleh Gerindra, kali ini ia didukung oleh koalisi yang terdiri atas partai-partai politik seperti Golkar, PPP, PAN, PKS dan PBB.

Bersama-sama, partai-partai politik ini memperoleh 48,9% suara di DPR ketika itu. Kali ini, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa, dari PAN.

Pada pemilu 2014 ini Prabowo kembali kalah, kali ini oleh Joko Widodo yang berpasangan dengan politisi senior Golkar, Jusuf Kalla. Joko Widodo sendiri merupakan politisi yang didukung oleh partai Gerindra ketika mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.

Hasil resmi pemilu 2014 menunjukkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla berhasil meraih 70.997.833 suara atau 53,15% sedangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa meraih 62.576.444 suara atau 46,85%.

2024?

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved