Ungkap Misteri Hilangnya Malaysia Airlines MH-370, Pilot Jepang Sebut Ada Hal Yang Disembunyikan

Hiroshi Sugie meyakini adanya fakta lain yang disembunyikan pemerintah Malaysia terkait hilangnya pesawat yang dikemudikan Kapten Zaharie Shah.

Editor: Amirullah
Daily Mirror
Ilustrasi pesawat Malaysia Airlines MH370. 

Lokasi yang diperkirakan Hiroshi Sugie mengenai jatuhnya pesawat MH-370 sebelah barat Australia. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Daerah itu pernah disisir tak juga ditemukan karena memang sangat luas dan dalam, jadi harus benar-benar tahu dengan pasti di mana jatuhnya pesawat tersebut. Memang daerah laut itu sangat sulit untuk pencarian," ungkapnya.

Hiroshi Sugie berharap pemerintah Malaysia dapat lebih terbuka lagi, jangan ada yang disembunyikan lagi sehingga semua menjadi jelas dan menjadi tenang bagi para keluarga korban.

Pilot Zaharie diketahui sempat berfoto bersama temannya menggunakan kaos hitam bertuliskan 'Demokrasi Telah Mati', yang menurut polisi sebagai motif bunuh dirinya setelah membajak pesawat MH-370.

Pilot MH370 (kanan) bersama temannya sebagai pendukung kuat Anwar Ibrahim, oposisi pemerintah Malaysia. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Baca: Alquran Harus Mampu Diterjemahkan dalam Kehidupan

Zaharie memiliki putri usia 27 tahun (2014) yang tinggal di Melbourne dan sehari sebelum kejadian tersebut Zaharie meminta semua keluarganya ke luar rumah.

Ditemukan alat simulator pesawat di rumah Zaharie dan pada chating dengan temannya dia menuliskan 'Saatnya untuk meningkatkan level simulator.'

Kemudian temannya sudah merasakan adanya keinginan Pilot Zaharie membajak pesawat saat itu.

Sebelumnya, pakar penerbangan menyebut bahwa hilangnya pesawat berpenumpang 239 orang itu adalah usaha bunuh diri sang kapten.

Martin Dolan yang memimpin pencarian dasar laut dari pesawat MH370 juga menyampaikan hal yang sama.

"Ini sudah direncanakan, ini disengaja, dan itu dilakukan selama jangka waktu yang panjang," ungkap Dolan dikutip dari Newsweek, Senin (14/05/2018).

Dolan juga menolak kemungkinan bahwa kelompok teroris berada di belakang insiden tersebut.

"Jika ini adalah peristiwa terorisme, hampir tidak bisa diubah bahwa organisasi teroris akan mengklaim kejadian itu. Tidak ada klaim seperti itu," ujar Dolan.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Larry Vance, seorang penyelidik kecelakaan udara Kanada.

"Dia bunuh diri, sayangnya, dia (juga) membunuh semua orang di pesawat, dan dia melakukannya dengan sengaja," kata Vance.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved