Soeharto Ternyata Sudah Siapkan Pengganti Dirinya Sebelum Jabatannya Jatuh: Orangnya Sudah Ada
Kekuasaan Soeharto jatuh pasca munculnya krisis multidimensi yang saat itu melanda Indonesia.
Selanjutnya, Soeharto memberikan jawabannya.
Baca: Reformasi 21 Mei 1998: Saat 14 Menteri Menolak Trik Menyelamatkan Soeharto
Baca: Diduga Keracunan Makanan Setelah Demo di KPU, Titiek Soeharto Jenguk Pendukung Prabowo di RSCM
"Mekanisme dan sistemnya sudah ada, orangnya juga sudah ada, yakni satu dari 180 juta orang. Masa tidak satu dari 180 juta orang yang mampu jadi presiden. Cari dari sekian banyak orang tersebut, pasti ada. Saya tidak berambisi jadi presiden seumur hidup, kenapa ribut-ribut," tulis Osdar menirukan jawaban Soeharto saat itu.
Tak hanya menjawab pertanyaan saja, Soeharto justru berbalik menyampaikan pertanyaan.
"Kapan saya berhenti jad presiden?" tanya Soeharto.
Mendengar pertanyaan Soeharto, sekitar 150 orang anggota KNPI yang saat itu ada di tempat itu mendengungkan suaranya.
Soeharto kemudian melanjutkan.
Dia mengatakan, tidak akan meletakkan jabatannya di tengah jalan, karena merupakan sikap yang setengah-setengah, dan melanggar UUD 1945.
"Itu sama saja dengan melanggar hukum," ujar Soeharto saat itu lalu batuk.
Mendengar jawaban Soeharto semacam itu, anggota KNPI lantas tersadar Soeharto agak marah.
Seorang anggota KNPI lainnya kemudian mengatakan sesuatu.
"Kami berharap Bapak bersedia dipilih lagi karena orang seperti Bapak ini jarang ada, apalagi keteladanan Bapak sudah Bapak tunjukkan selama ini, yakni menerapkan UUD 1945 dan Pancasila secara murni, dan konsekuen," kata anggota KNPI tersebut.
Baca: Ponsel Wanita Mengaku Staf PMI Dibanting Aparat Viral di Medsos, PMI Pusat Angkat Bicara
Baca: PNS Abdya yang Sebar Hoaks dan Ujaran Kebencian Terhadap Jokowi Jadi Tersangka
Ucapan Bu Tien Jelang Akhir Kekuasaan Soeharto ke Menteri ini Jadi Nyata, Terbukti 2 Tahun Kemudian
Bu Tien, istri Soeharto pernah mengucapkan kalimat yang kemudian menjadi kenyataan.
Saat ucapan Bu Tien Seoharto itu menjadi kenyataan, seorang menteri sampai terkejut.
Apakah yang diucapkan Bu Tien Soeharto kala itu?