Jawab Tudingan Simbol Illuminati di Masjid Al Safar, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil mengatakan tuduhan yang mengatakan bahwa mihrab Masjid Al Safar berbentuk segitiga yang identik dengan illuminati adalah keliru.

Editor: Amirullah
(Kolase Tribun Jabar (Tribun Jabar dan Instagram @ridwankamil)
Viral desain Masjid Al Safar disebut mirip simbol Illuminati 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam

SERAMBINEWS.COM, BANDUNG - Beberapa waktu lalu, Masjid Al Safar  rancangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang berlokasi di rest area Tol Cipularang, sempat dituduh lekat dengan simbol illuminati.

Hal itu dikarenakan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan Ustaz Rahmat Baequni mengaitkan simbol segitiga dan lingkaran dalam masjid tersebut sebagai simbol dari illuminati.

Ridwan Kamil mengatakan tuduhan yang mengatakan bahwa mihrab Masjid Al Safar berbentuk segitiga yang identik dengan illuminati adalah keliru.

Ia pun menjelaskan hal tersebut dalam sebuah forum silaturahmi bersama Ustaz Rahmat Baequni dan Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei di Pusdai Jabar, Senin (10/6/2019).

Ia mengatakan bahwa sebenarnya gerbang dan mihrab masjid tersebut berbentuk trapesium dengan empat sudutnya.

Baca: Pengacara: Kivlan Zen Berikan Uang Rp150 Juta untuk Unjuk Rasa Supersemar, Bukan Pembunuhan 5 Tokoh

Baca: Setahun Terganggu, Arus Lalu Lintas ke Makodim Abdya Kembali Lancar

Mengenai ornamen berbentuk bulat yang digantungkan di mihrab tersebut, yang kemudian dinilai sebagai simbol mata dajjal, Ridwan Kamil mengatakan bukan dirinya yang mendesain atau memasangnya.

Masjid Al Safar (Instagram @ridwankamil)

Ia mengatakan bahwa pihak Jasa Marga selaku pengelola jalan tol yang memasangnya setelah masjid rampung.

"Tidak ada niat sedikitpun, bukan bagian dari yang dipersepsikan. Alhamdulillah saya dapat ilmu dua SKS dari Ustaz Rahmat Baequni tentang hal-hal begitu. Kan menambah keimanan dan keilmuan saya, nanti saya terjemahkan dalam hal-hal berikutnya lebih banyak," kata Ridwan Kamil setelah acara diskusi umum dengan Ustaz Rahmat Baequni.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil berterima kasih bisa bersilaturahmi dan menimba ilmu dari Ustaz Rahmat Baequni.

Sebelumnya, dalam ceramahnya, Ustaz Rahmat Baequni sempat mengulas Masjid Al Safar yang menurutnya memiliki sejumlah bagian yang mirip dengan simbol-simbol illuminati.

Baca: Calon Pengganti Antarwaktu Anggota DPRK Aceh Singkil Pertanyakan Pelantikan

Baca: Di Amerika Serikat, Penjabat Menteri Pertahanan Ingatkan Staf Pentagon Harus Netral dari Politik

Sebelumnya juga, potongan video yang menampilkan Ustaz Rahmat Baequni yang menilai bahwa gaya arsitektur Masjid Al Safar kental dengan simbol illuminati, sebuah organisasi kuno dunia yang ramai diperbincangkan.

Masjid Al Safar di rest area KM 88 B Tol Cipularang di Purwakarta itu memang didesain Ridwan Kamil dan tim arsitek Urbane.

Sejumlah netizen pun menanyakan Ridwan Kamil yang biasa menggunakan desain segitiga yang dianggap dekat dengan simbol iluminati.

Ridwan Kamil kemudian langsung angkat bicara memberi penjelasan pada netizen tentang makna arsitektur masjid tersebut, baik di twitter maupun di akun instagram pribadinya.

"Jika segitiga dilarang, maka di dunia ini geometri tinggal tersisa kotak dan lingkaran. Maka masjid-masjid tropis dengan atap ala pendopo pun harus dihancurkan? Kita ikuti akal sehat saja," kata Ridwan Kamil menjawab salah satu pertanyaan netizen di instagramnya, Jumat (31/5/2019).

Saking ramainya perbincangan mengenai komentar arsitektur tersebut dari netizen, Ridwan Kamil menjelaskan melalui postingan berikutnya.

Ridwan Kamil menjelaskan Allah menganugerahinya daya imajinasi yang digunakan untuk kebermanfaatan hidup.

Baca: Harga Cabai Merah di Sigli Melambung

Baca: Berjudi di Kebun Kosong, Empat Lelaki Ini Dicambuk 25 Kali

Hal itu bisa diwujudkan dalam bentuk berinovasi desain bangunan atau ruang arsitektur atau mengimajinasikan skenario perubahan sebagai pemimpin masyarakat.

"Mendesain masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustaz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini," katanya.

Ridwan Kamil pun membuat sketsa sederhana sederet masjid yang dirancangnya sejak beberapa waktu lalu. Tidak semuanya menggunakan bentuk segitiga, tapi juga menggunakan elemen kubah seperti masjid pada umumnya.

"Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda. Hasilnya beragam, dari setengah kubah, multi kubah, kotak, silinder, tradisional, sampai dengan bentuk-bentuk poligon seperti segitiga. Berbeda-beda karena desain yang baik harus merespon geografi, lokasi, iklim, ukuran, budaya," katanya.

Masjid Al Safar yang diperbincangkan dalam video tersebut, menurut Ridwan Kamil, adalah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga.

"Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam-macam. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol iluminati itu adalah kesimpulan keliru. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan. Dan tentunya selalu saya ikhlaskan dan maafkan, kesimpulan-kesimpulan tanpa tabayun seperti ini yang kemudian diviralkan untuk merusak nama baik dan keimanan saya," katanya.

Banyak masjid gunakan simbol lingkaran dan segitiga

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa banyak masjid menggunakan simbol segitiga dan lingkaran.

Dalam paparan di hadapan ribuan orang yang menyesaki aula dan halaman Bale Asri Pusdai Jabar tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini memaparkan sejumlah foto detail sejumlah masjid melalui layar pantul.

Ridwan Kamil memperlihatkan detil sejumlah masjid yang memiliki bagian interior atau eksterior berunsur lingkaran, segitiga, atau piramida, yang disebut sebagai lambang dajjal atau illuminati.

Ridwan Kamil memulainya dengan Masjid Al Ukhuwah Kota Bandung yang letaknya berseberangan dengan Balai Kota Bandung.

Masjid Al Safar (Instagram @ridwankamil)

Baca: Jika Ada Operasi Khusus, Gatot Sebut Jokowi dan Panglima TNI Adalah Orang Pertama yang Tahu

Baca: Bisa Dilihat Sepanjang Sisa Bulan Juni dan Juli, Begini Cara Melihat Planet Jupiter dari Bumi

Ridwan Kamil menyorot rangka-rangka segitiga di bagian interior atap masjid tersebut, kemudian memperlihatkan hiasan geometri berbentuk Bintang Daud atau bintang bersudut enam yang juga lambang negara Israel di bagian mihrab masjid.

Ridwan Kamil kemudian menyoroti bagian tengah mihrab Masjid Trans Studio Bandung yang berbentuk lingkaran, yang tampak seperti mata atau pancaran sinar matahari.

Sebelum Ridwan Kamil presentasi, Ustaz Rahmat Baequni memaparkan bahwa matahari atau mata juga identik dengan simbol illuminati.

Masjid selanjutnya yang disorot Ridwan Kamil adalah Masjid Raya Jakarta atau Masjid KH Hasyim Asyari yang pada bagian mihrabnya dengan jelas berbentuk segitiga besar dengan undakannya.

Juga pada bagian muka gerbangnya yang berbentuk segitiga dengan lingkaran di tengahnya.

"Tapi kenapa masjid-masjid ini tidak diributkan. Padahal ada segitiga dan lingkaran di situ. Mungkin karena arsiteknya bukan Ridwan Kamil, jadinya tidak diributkan," kata Ridwan Kamil dalam pemaparannya.

Lebih jauh lagi, Ridwan Kamil menampilkan foto Mihrab Nabi di Masjid Nabawi.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bertemu Ustaz Rahmat Baequni dan Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei di Pusdai Jabar, Senin (10/6/2019) (Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam)

Bagian atas mihrab di tepi Raudah tersebut bahkan berbentuk piramida, dengan kaligrafi berbentuk lingkaran di tengahnya.

Bagian lain di Masjid Nabawi pun berbentuk lingkaran dan segitiga.

Jutaan muslim dari seluruh dunia, kata Ridwan Kamil, salat di Masjid Nabawi setiap harinya.

Juga para ahli agama Islam dari seluruh dunia yang tidak melewatkan untuk salat dekat mihrab Nabi di Raudah tersebut.

Ridwan Kamil mempertanyakan akankah nilai ibadah umat Islam berkurang hanya karena simbol atau bentuk yang dianggap erat dengan illuminati dalam Masjid Suci Kedua ini.

Isu Illuminati pernah digunakan saat Pilgub 2018

Isu ini, ujarnya, pernah dihebohkan oleh pihak yang sama di zaman pilgub 2018 untuk menjelekkan namanya saat kampanye. Dirinya mengklaim sudah maafkan, move on, dan hanya berdoa.

"Saya mah tidak akan berhenti berkarya dan membawa kemajuan karena saya yakini itulah tugas Allah SWT kepada saya di dunia ini. Kebahagiaan saya adalah melihat masjid-masjid yg saya desain makmur dan ramai. Alhamdulillah. Selama saya yakini, saya tidak melanggar syariat Allah SWT dan tidak melakukan apa yang difitnahkan, omongan dan caci maki manusia mah tidak akan menggetarkan iman dan keyakinan saya," ujarnya.

Ridwan Kamil mengatakan tudingan tersebut juga malah berbanding terbalik dengan penilaian Al Mafa dari Arab Saudi yang menjadikan masjid tersebut nominasi masjid berasitektur terbaik Abdullatif Al Fozan Award 2019 bersama 26 masjid lain di dunia.

Viral desain Masjid Al Safar disebut mirip simbol Illuminati (Kolase Tribun Jabar (Tribun Jabar dan Instagram @ridwankamil))

Penghargaan ini diberikan pada masjid-masjid yang menunjukan desain, perencanaan dan ide arsitektur brilian di abad 21.

Masjid Al Safar sendiri bersaing dengan masjid-masjid unik seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Minor Uzbekistan, Masjid Sancaklar Turki, Masjid Komunitas Ghana hingga dua masjid rancangan Ridwan Kamil dan Urbane sendiri yakni Mesjid Raya Sumatera Barat, dan Al Irsyad, Bandung Barat.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penjelasan Ridwan Kamil Jawab Tudingan Ada Simbol Illuminati di Masjid Al Safar, Singgung Isu Pilgub

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved