316 Putra Putri Aceh Ikut Seleksi Calon Mahasiswa di Timur Tengah, Ini Lima Sikap IKAT kepada Menag

IKAT Aceh melihat ada beberapa kebijakan baru Kemenag RI tentang ujian seleksi calon mahasiswa dari Indonesia ke Timur Tengah yang perlu dievaluasi

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
IST
KETUA IKAT Aceh, HM Fadhil Rahmi (tengah) pada acara rapat koordinasi pengurus Ikatan Alumni Alazhar Indonesia, di Jakarta, Juli 2018. Rakor ini membahas berbagai masalah, termasuk tentang calon mahasiswa baru Al-Azhar, Kairo, Mesir. 

“Kebijakan ini merupakan praktek sentralistik yang kembali dijalankan,” kata Fadhil Rahmi.

Baca: Ghazali Abbas Adan:Tiga Faktor Investor Enggan Masuk Aceh, Keamanan, Kelistrikan dan Birokrasi

3. Banyak kebijakan Kemenag RI dalam hal seleksi calon mahasiswa ke Timur Tengah, seperti tanpa koordinasi dengan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) kantor Indonesia.

Menurut Fadhil, seharusnya OIAA menjadi fasilitator utama, sekaligus menjadi mitra Kemenang RI dalam dalam pengiriman putra putri Indonesia untuk belajar di Al-Azhar.

Baca: Sembilan Pemuda Aceh Lulus Seleksi Program Pertukaran Pelajar ke AS dan Jepang, Ini Nama-namanya

4. Terkait dengan status Aceh sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam, maka selayaknya Aceh mendapat kuota khusus dari Kemenag RI agar lebih banyak putra-putri Aceh yang berkesempatan  belajar Syariat Islam langsung pada sumbernya di Timur Tengah.

“Baik itu kuota beasiswa dan nonbeasiswa,” kata Fadhil Rahmi.

Baca: BREAKING NEWS - Rutan Lhoksukon Rusuh, Puluhan Napi Kabur dan Pecahkan Kaca

5. Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh mengharapkan adanya perbaikan kebijakan di Kemenag RI terkait dengan seleksi calon mahasiswa ke Timur Tengah.

Terutama terkait:

* Membuka peluang sebesar-besarnya kepada generasi muda Indonesia untuk bisa menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, dengan tidak membatasi jumlah bagi non-beasiswa, tetapi dengan batas nilai minimum yang memenuhi standar.

“Harapannya kuantitas meningkat dengan kualitas yang baik. Mengingat mereka pergi kuliah dengan uang atau biaya sendiri,” ujarnya.  

* Membuka tempat tes dengan sistem wilayah sebagaimana telah berjalan pada beberapa tahun terakhir.

“Insya Allah Senin besok kita akan surati Menteri Agama via Kakanwil kemenag Aceh,” pungkas Fadhil Rahmi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved