Seleb Aceh
Nyak Eva, dari Farmasi ke Dunia Presenter Televisi Lokal, Selalu Tampilkan Style Keacehan
Selain pernah menjadi presenter acara ‘Music Zone’ Aceh TV, penggemar mobil antik ini juga dipercaya sebagai salah seorang pembaca berita Bahasa Aceh,
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Nasir Nurdin I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BAND ACEH - Bagi Anda pemirsa stasiun televisi lokal, ‘Aceh TV’ tentu tak asing dengan wajah yang satu ini.
Ya, pemilik nama lengkap Eva Oktaviadyanti yang akrab disapa Nyak Eva ini sudah bergabung di Aceh TV sejak 2011 meski sempat resign beberapa tahun karena menekuni pekerjaan di unit farmasi RSUZA Banda Aceh.
“Bekerja di dunia siaran dan intertaiment ada keasyikan tersendiri, akhirnya sejak sekitar lima bulan lalu comeback ke Aceh TV,” ujar dara kelahiran Lamno, 1 Oktober 1992, alumni SMK Farmasi Banda Aceh 2011.
Ketika berbincang dengan Serambinews.com, Rabu (12/6/2019) Nyak Eva menuturkan perjalanan kariernya sebagai seorang presenter di stasiun TV lokal tersebut.
“Tertarik aja untuk jadi presenter dan masuk ke dunia intertaiment, lalu aku belajar secara otodidak dengan banyak membaca dan berlatih. Sering juga diajak jadi model sama kawan-kawan fotografer,” ujar Nyak Eva yang tinggal di Lorong Kakak Tua, Neusu Jaya, Banda Aceh.
Baca: Jejak Sofyan Jacob, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Terjerat Kasus Makar, Pernah Gugat Megawati
Baca: Mengenal Nuria Diana, Sosok Multitalenta yang Punya Sederet Prestasi, Berbagi Tips di Panggung MC
Baca: Istri 2 Kali Tinju Suami di Kepala Hingga Tewas, Korban Terbentur Tembok dan Terjatuh ke Dalam Got
Selain pernah menjadi presenter acara ‘Music Zone’ Aceh TV, penggemar mobil antik ini juga dipercaya sebagai salah seorang pembaca berita Bahasa Aceh, ‘Aceh Uronyoe’ setiap pukul 17.30- 18.00 WIB, Senin sampai Minggu.
“Jadi pembaca berita Bahasa Aceh gampang-gampang susah. Gampangnya karena aku asli Aceh dan di keluarga pun sehari-hari berbahasa Aceh. Susahnya karena harus translet langsung dari teks Indonesia ke Bahasa Aceh. Juga harus menjaga logat jangan sampai meukeulido (Bahasa Aceh keindonesia-indonesiaan). Tetapi semua hambatan itu bisa teratasi. Kawan-kawan termasuk produser juga terus membimbing agar tampil sesuai style keacehan,” pungkas Nyak Eva yang selalu berusaha tampil sebagai diri sendiri, tanpa harus ‘nyontek’ orang lain.(*)