Pria Ini Tewas Dililit Ular Sanca Peliharaan, Ularnya Dibunuh Warga, Keduanya Dikubur Berdampingan
Jana (42), warga Kampung Citiru, Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, ditemukan tewas akibat dililit ular sanca
SERAMBINEWS.COM, BANDUNG - Jana (42), warga Kampung Citiru, Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, ditemukan tewas akibat dililit ular sanca, pada Jumat (21/6/2019).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, Jana tewas saat tengah memandikan ular sanca itu di belakang rumahnya, namun nahas ular tersebut menyerang dan melilit Jana hingga tewas.
Istri korban, Elah (38), mengatakan, tewasnya Jana, pertama kali ditemukan oleh anaknya saat hendak ke jamban, sontak kaget melihat Jana dalam posisi tengkurap sudah tidak bernyawa di dekat ular sanca.
"Ular yang melilit sepanjang tiga meter," kata Elah kepada wartawan di kediamannya, Minggu (23/6/2019).
Setelah mengetahui suaminya tewas akibat dililit ular sanca pada Jumat pagi, sekitar pukul 13.00 atau setelah salat Jumat, Jana dimakamkan di Kampung Citiru, Kecamatan Kutawaringin.
Elah mengatakan, hobi memelihara hewan melata tersebut sudah dilakukan oleh Jana sejak lama, bahkan Jana pun kerap melakukan jual beli ular kepada warga lain yang membutuhkan dan sering mengkonsumsi ular kobra.
"Saya pasrah saja melihat suami tewas gara-gara ular, sudah takdir," katanya.
Ketua rukun tetangga setempat, Rukiman, mengatakan, setelah ular tersebut melilit Jana hingga tewas, beberapa saat kemudian ular itu kabur ke saluran air yang berada di sekitar jamban belakang rumah milik Jana.
"Berat ularnya kira-kira 17 kilogram dan langsung ditangkap sama warga," katanya.
Setelah berhasil ditangkap, warga pun kemudian membunuh ular sanca tersebut, dilakukan untuk menghindari kejadian serupa, sehingga tidak ada lagi warga tewas karena memelihara ular.
"Ular yang dibunuh juga dikubur tidak jauh dari makam Pak Jana," katanya.

Elah (38) tak menyangka bahwa nyawa suaminya, Jana (42), akan berakhir di tangan ular sanca peliharaannya selama ini.
Pria asal Kampung Citiru, Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu tewas akibat dililit ular sanca peliharaannya saat tengah memandikannya di belakang rumah, Jumat (21/6/2019).
Elah bertutur, jenazah Jana pertama kali ditemukan oleh anaknya saat hendak ke jamban.
Sang anak kaget melihat Jana dalam posisi tengkurap sudah tidak bernyawa di dekat ular sanca.
"Ular yang melilit sepanjang tiga meter," kata Elah di kediamannya, Minggu (23/6/2019).
Dia sendiri baru menerima kabar bahwa suaminya tewas akibat dililit ular sanca peliharaannya itu pada Jumat sekitar pukul 13.00 atau setelah shalat Jumat.
Menurut Elah, hobi memelihara hewan melata tersebut sudah dilakukan oleh Jana sejak lama.
Jana kerap melakukan transaksi jual beli ular kepada warga lain yang membutuhkan dan sering mengkonsumsi ular kobra.
"Saya pasrah saja melihat suami tewas gara-gara ular, sudah takdir," katanya.
Jana kini sudah dimakamkan.
Ular sanca kesayangannya juga dikubur persis di samping makamnya.
Rukiman, Ketua RT setempat, mengatakan, ular tersebut dibunuh oleh warga demi mencegah kejadian serupa berulang.
Dia juga berharap, tidak ada lagi warga yang memelihara ular.
Ular peliharaan Jana itu ditangkap setelah sempat kabur ke saluran air yang berada di sekitar jamban belakang rumah milik Jana.
"Berat ularnya kira-kira 17 kilogram dan langsung ditangkap sama warga," katanya.
Wanita Ditelan Ular Sanca hingga Ditemukan Tewas di Perut Ular

Sebelumnya, Seorang wanita bernama Wa Tiba (54), warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, tewas ditelan ular sanca di kebunnya.
Dia disebutkan ditelan ular piton sepanjang tujuh meter (sebelumnya disebutkan 8 meter) dalam kondisi hidup saat hendak menuju ke kebunnya yang berjarak 1 kilometer dari rumahnya.
Wa Tiba terakhir kali pamit berangkat ke kebunnya pada hari Kamis (14/6/2018) sekitar pukul 19.00 Wita.
Dia pamit ke anaknya semata wayang yang masih duduk di bangku SMP.
Namun, hingga keesokan paginya saat keluarga menunggunya untuk melaksanakan shalat Id, Jumat (15/6/2018), Wa Tiba tak kunjung pulang.
Kemudian, sang anak memberitakan kehilangan ibunya ke pamannya, La Mariada yang merupakan saudara korban.
Saat kejadian, suami korban masih bekerja di salah satu ekspedisi di Kendari.
Kemudian, tetangga dan kerabat serta anggota kepolisian mencari korban di kebunnya.
Alangkah terkejutnya mereka saat melihat ekor ular piton raksasa yang akan masuk ke dalam lubang.
Kapolsek Kotobu Iptu Hamka mengungkapkan, ular tersebut tidak bisa masuk ke dalam sarangnya karena bagian perutnya membesar setelah memakan manusia.
"Sekitar pukul 06.00 Wita, anak korban dan pamannya beserta warga pergi mencari, namun hanya menemukan senter, parang dan sendal milik korban.
"Di sekitar senter yang ditemukan, terdapat semak yang rusak, sehingga warga memperkirakan kalau korban ditelan ular,” tutur Hamka saat dikonfirmasi, Sabtu (16/6/2018).
Kemudian, sekitar pukul 09.30 Wita, warga dan anggota kepolisian menemukan ular yang tidak bisa bergerak. Ular lalu dibunuh dan ditarik ke kampung tepat di depan rumah korban.
Warga membelah perut ular itu.
Setelah dibelah, korban ditemukan di dalam perut ular tersebut sudah tak bernyawa dalam kondisi masih menggunakan celana panjang dan kaus lengan panjang.
Kulit tubuh korban terlihat hitam.
“Setelah kami melakukan evakuasi dibantu warga, kemudian kami persiapkan penguburan terhadap korban,” pungkasnya.
Peristiwa ini menggemparkan warga sekitar, Hari Raya Idul Fitri menjadi duka bagi keluarga korban.
Warga dan pihak kepolisian setempat turut membantu untuk memakamkan korban.
Baca: Rekam Jejak Eddy Hiariej Ahli dari Kubu Jokowi, Pernah Bersaksi untuk Jessica Kasus Kopi Sianida
Baca: Kasus Oknum Guru Hubungan Intim Dengan 3 Siswi SMP Di Lab, KPAI Nilai Pihak Sekolah Telah Lalai
Baca: Hasil Copa America 2019- Kalahkan Qatar, Argentina Lolos dan Terhindar dari Brasil di Perempat Final
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pria Ini Tewas Dililit Ular Peliharaannya, Ularnya Mati Dibunuh Warga Dikubur di Dekat Makam Tuannya