Tak Sebatas Kedai Runcit, Koperasi Melayu Aceh di Malaysia Boleh Dirikan Pasaraya dan Restoran
Jumlah anggota koperasi sekurang-kurangnya 50 orang yang merupakan Komunitas Melayu Aceh di wilayah operasi
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Koperasi dimaksud diberinama Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad (dalam pendirian) dengan alamat Jalan Raja Bot Kampung Baru 50300 Wilayah Federal Kuala Lumpur.
Persetujuan terhadap rencana pendirian Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad ini disampaikan pihak SKM melalui Surat bernomor: SKM.WP: 6/60 Jld.50 (1) tertanggal 25 Juni 2019.
Surat persetujuan itu disampaikan oleh Amran Bin Hj Abd Kadir, Direktur SKM Komisi Masyarakat Koperasi Wilayah Federal Malaysia kepada Datuk Mansyur Bin Usman, Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM) yang merupakan inisitor pendirian Koperasi MASA Kuala Lumpur (dalam pendirian).
“Hormat saya, saya merujuk ke permohonan Anda tertanggal 25 Juni 2019 sehubungan dengan masalah di atas, mohon diperhatikan bahwa Komisi (Koperasi Malaysia) setuju untuk menyetujui pendirian koperasi Anda,” tulis Amran Bin Hj Abd Kadir, dalam surat yang kopiannya dikirim oleh Jafar Insya Reubee, Anggota Komunitas Melayu Aceh di Malaysia, kepada Serambinews.com, Rabu (26/6/2019).

Baca: Pemerintah Malaysia Gandeng Kedai Runcit Aceh untuk Mendistribusikan Barang Murah kepada Warga
Baca: Ini Rencana Kerja Sama Komisi Koperasi Malaysia dan Petro Teguh dengan Pedagang Kedai Runcit Aceh
Peluncuran Kerja Sama
Melalui pesan Whatsapp kepada Serambinews.com, Jafar Insya Reubee juga menyampaikan arahan dari Datuk Mansyur bahwa rencana kerja sama antara perusahaan Petro Teguh Sdn Bhd dengan Komuniti Melayu Acheh Malaysia, akan dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu tanggal 30 Juni 2019, di Paya Jaras, Sungai Buloh, Selangor.
Datuk Mansyur mengatakan, nama kegiatan yang akan dilaksanakan di Paya Jaras ini adalah, “Majelis pelancaran penjualan sumber laut secara terus daripada pusat pendaratan ke pusat penjualan terpilih (Peluncuran penjualan sumber daya laut langsung dari pusat pendaratan ke pusat penjualan terpilih).”
Seperti diberitakan, kegiatan ini merupakan tahap awal dari kerja sama antara KMAM dengan Kerajaan Malaysia, melalui Komisi Koperasi dan Petro Teguh Sdn Bhd.
Pada tahap awal ini, Petro Teguh, akan memasok ikan segar dari pusat pendaratan ke Pusat Distribusi Paya Jaras, untuk selanjutkan didistribusikan kepada masyarakat melalui kedai-kedai runcit Aceh di seluruh Malaysia.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Kerajaan Malaysia menyediakan ikan dan sembako murah kepada penduduk Malaysia, khususnya yang dikategorikan sebagai B40 (warga berpendapatan rendah).
“Kami juga ingin menginformasikan bahwa peluncuran program percontohan di Paya Jaras, di mana Tuan Haji Sulaiman akan diadakan pada 30 Juni 2019 sesuai dengan rencana semula,” kata Datuk Mansyur sebagaimana dikutip Jafar Insya.
Dikatakan, kepastian tersebut dikonfirmasi setelah pertemuan yang melibatkan Datuk Haji Mansyur, Haji Sulaiman, dan Boihaki dengan pihak SKM (Datuk Nordin Salleh) dan Tun Daim Zainuddin di kantor Tun Daim.
Menurut Jafar Insya, rapat-rapat persiapan terus dilakukan secara intens.
Salah satu hal yang disepakati adalah, pada puncak kegiatan tersebut akan diadakan kenduri syukuran dengan menyembelih 3 ekor lembu, 400 kg udang, 300 kg sotong, dan 400 ekor (800 kg) ayam.(*)