Tak Sebatas Kedai Runcit, Koperasi Melayu Aceh di Malaysia Boleh Dirikan Pasaraya dan Restoran

Jumlah anggota koperasi sekurang-kurangnya 50 orang yang merupakan Komunitas Melayu Aceh di wilayah operasi

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Kiriman Jafar Insya
Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), Datuk Hj Mansyur Bin Usman (tiga dari kanan), bersama toke kedai runcit Aceh dalam sebuah kesempatan pertemuan membahas rencana pembentukan koperasi yang akan mewadahi para pedagang kelontong Melayu Aceh, beberapa waktu lalu. 

Tak Sebatas Kedai Runcit, Koperasi Melayu Aceh di Malaysia Boleh Dirikan Pasaraya dan Restoran

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Koperasi Masa Kuala Lumpur Berhad (dalam pendirian) yang dirintis oleh Komunitas Melayu Aceh di Malaysia, akan bergerak di tiga jenis usaha, yaitu kedai runcit, pasaraya (supermarket), dan restoran.

Hal itu tercantum dalam salah satu point surat persetujuan permohonan pendirian Koperasi Masa Kuala Lumpur yang diajukan oleh Komunitas Melayu Aceh.

Surat itu disampaikan oleh Amran Bin Hj Abd Kadir, Direktur SKM Komisi Masyarakat Koperasi Wilayah Federal Malaysia kepada Datuk Mansyur Bin Usman, Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM) yang merupakan inisitor pendirian Koperasi MASA Kuala Lumpur (dalam pendirian).

Serah terima surat kelulusan pendirian 'Koperasi Masa Kuala Lumpur Berhad (dalam pendirian)' dari pihak SKM kepada pihak pengusul yang diterima oleh Datuk Mansyur Usman, Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), 25 Juni 2019.
Serah terima surat kelulusan pendirian 'Koperasi Masa Kuala Lumpur Berhad (dalam pendirian)' dari pihak SKM kepada pihak pengusul yang diterima oleh Datuk Mansyur Usman, Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), 25 Juni 2019. (SERAMBINEWS.COM/Hand Over)

Dalam surat tersebut Amran Bin Hj Abd Kadir menyebutkan sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi untuk pendirian Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad, antara lain.

Koperasi ini diberi nama Koperasi Masa Kuala Lumpur Berhad, dengan masa berlaku pendirian adalah tiga bulan sejak tanggal surat persetujuan atau terhitung sejak tanggal 25 Juni 2019.

Jumlah anggota koperasi sekurang-kurangnya 50 orang yang merupakan Komunitas Melayu Aceh di wilayah operasi yaitu, Wilayah Federal Kuala Lumpur dan Putrajaya.

Dalam surat itu juga disebutkan bahwa Koperasi Masa Kuala Lumpur Berhad boleh menjalankan usaha pasaraya (supermarket), minimarket/kedai runcit/toko kelontong, dan restoran.

Baca: MA Tolak Gugatan Adanya Kecurangan TSM yang Diajukan BPN, Bagaimana Reaksi Kubu Prabowo dan Jokowi?

Baca: Mahathir Mohamad Siap Serahkan Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Pada Anwar Ibrahim atau Azmin Ali?

Semua jenis unit usaha itu dimasukkan dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi dan dicantumkan pada saat pendaftaran.

Tahun keuangan koperasi dimulai pada hari pertama bulan Januari dan berakhir pada hari ketiga puluh satu tahun pada bulan Desember.

Rapat Umum Awal harus dihadiri oleh setidaknya 50 anggota.

Koperasi akan menggunakan Anggaran Rumah Tangga yang disediakan oleh SKM (Dewan Koperasi Malaysia).

“Harap kirimkan dokumen pendaftaran yang dimaksudkan untuk menjadi 2.11 ke kantor ini selambat-lambatnya 30 hari setelah rapat umum pendahuluan diadakan,” tulis Amran Bin Hj Abd Kadir dalam suratnya kepada Datuk Mansyur Bin Usman.

Baca: Bertahun-tahun Buron, Mantan Perwira Polri Pembunuh Istrinya Sendiri Berhasil Diciduk

Baca: Maling Berkeliaran di Teupin Siron, Hampir Setiap Malam Santroni Rumah Warga

Telah Disetujui

Diberitakan sebelumnya, Dewan Koperasi Malaysia atau Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM) telah menyetujui permohonan pendirian koperasi yang diajukan oleh Komunitas Melayu Aceh di negeri jiran itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved