6 Fakta Pernikahan Bermahar 3 Butir Telur Ayam, Batal Menikah 4 Kali hingga Ingin Punya Banyak Anak

Baru-baru ini, ada kisah unik di balik pernikahan pasangan di Lombok Tengah hingga video Pernikahan viral.

Editor: Faisal Zamzami
(KOMPAS.com/IDHAM KHALID)
Agus Riadi dan Ros saat menjamu tamu di acara resepsi pernikahannya (27/6/2019) 

4. Gara-gara telur ayam, Agus batal menikah empat kali

Sebelum menikahi Rosiana (31), perempuan asal Desa Kilang, Lombok Timur, Agus sempat empat kali batal menikah.

“Saya punya empat pacar, saya kecewakan mereka semua karena tidak ingin bermaskawain tiga butir telur,” kata Agus sambil tertawa saat ditemui Kompas.com, Kamis (27/6/2019).

Agus menilai, Rosiana merupakan pilihan yang tepat karena waktu dia menawarkan untuk dinikahi dengan tiga telur ayam, perempuan itu tidak keberatan.

“Waktu saya menawarkan untuk memberikan maskawin tiga telur ayam kampung, dia respons biasa saja, tidak keberatan dengan hal itu," kata Agus yang bekerja menjadi cleaning service (CS) di Rumah Sakit Praya, Lombok Tengah.

 5. Sempat diolok-olok warga gara-gara maskawin

Agus Riadi dan Ros saat menjamu tamu di acara resepsi pernikahannya (27/6/2019) (KOMPAS.com/IDHAM KHALID)
Agus Riadi dan Ros saat menjamu tamu di acara resepsi pernikahannya (27/6/2019) (KOMPAS.com/IDHAM KHALID) (KOMPAS.com/IDHAM KHALID)

Agus menceritakan, dirinya sempat menjadi bahan pergunjingan tetangga karena terlalu lama membujang dan gara-gara maskawin telur ayam.

“Tetangga saya banyak yang ngolok saya karena saya terlalu lama untuk menikah, tapi karena niat saya mau cari wanita yang ingin dimaskawinkan tiga telur ayam kampung,” ujar dia.

Agus pun merasa lega setelah menemukan pujaan hati sesuai harapannya, Rosiana.

Setelah menjalin hubungan selama lima bulan, Rosiana tidak mempermasalahkan maskawin telur ayam.

“Kami sudah menjalani hubungan ini semenjak bulan Februari lalu,” kata Agus.

6. Resepsi pernikahan dilangsungkan secara sederhana

s
Agus Riadi dan Ros saat mentambut tamu di acara resepsi pernikahannya (27/6/2019)(KOMPAS.com/IDHAM KHALID)

Agus menyebutkan, tidak melakukan resepsi perkawinan adat Sasak yang pergi nyongkolan atau berkunjung ke rumah mempelai perempuan dengan diiringi gendang belek atau tabuhan genderang.

“Resepsi perkawinan kami sangat sederhana. Kami tidak pergi nyongkolan karena kondisi perekonomian yang minim," kata Agus.

Dia menilai, istrinya sangat pengertin atas kondisinya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved