Pelabuhan Kuala Langsa akan Jadi Ikon Ekonomi Kota Langsa
Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, mengatakan, apabila Pelabuhan Kuala Langsa aktif kembali maka pelabuhan ini akan menjadi ikon ekonomi.
Penulis: Zubir | Editor: Yusmadi
Laporan Zubir| Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA -- Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, mengatakan, apabila Pelabuhan Kuala Langsa aktif kembali maka pelabuhan ini akan menjadi ikon ekonomi Kota Langsa.
Demikian disampaikan Dr H Marzuki Hamid, saat membuka sosialisasi kebijakan ekpor/impor bagi eksportir dan importir yang digelar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Langsa, diikuti 60 pelaku usaha, di aula RTH Hutan Kota Langsa, Selasa (2/7/2019).
Sebelumnya pada tanggal 13 April 2019 lalu Presiden RI, Joko Widodo, mengutus Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Dr Sofyan A Djalil, menyerahkan secara simbolis Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 24 tahun 2019 terkait izin impor sejumlah produk tertentu via Pelabuhan Kuala Langsa.
Permendag RI Nomor 24 itu diterima langsung kepada Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah SE, disaksikan perwakilan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa, Ir Agung Kuswandono MA, pada syukuran dan peresmian serta launching perdana ekspor/impor di Pelabuhan Kuala Langsa.
Menurut Wakil Wali Kota, sekarang pemerintah dan stakeholder terpanggil untuk mengaktifkan kembali pelabuhan ini.
Apalagi dahulu Pelabuhan Kuala Langsa tersebut merupakan pelabuhan tersibuk di kawasan Selat Malaka dengan banyaknya aktivitas ekspor dan impor.
"Dengan adanya perubahan kebijakan Pemerintah Pusat melalui Permendag Nomor 24 ini, Alhamdulillah sekarang sejumlah produk tertentu sudah dibolehkan diekspor dan diimpor melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini," ujarnya.
"Kita jangan berpikir pelabuhan ini hidup hanya seminggu saja, tetapi kita harus memikirkan bagaimana Pelabuhan Kuala Langsa ini hidup selama-lamanya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat," sebutnya.
Dia menambahkan, untuk tahapan awal Pelabuhan Kuala Langsa sebagia pelabuhan mobilisasi barang-barang dipasok di Aceh dan bagaimana bisa terus akan berkelanjutan, yang terpenting pelabuhan terus jalan dan lancar.
Kemudian hal terpenting Pemerintah Pusat melalui Kementrian terkait, Pemko Langsa dan stakeholder seperti pihak Bea Cukai, Syahbandar, Pelindo, dan lainnya memberikan kemudahan dan dukungan kepada pelaku usaha ekpor maupun impor tersebut.
Sehingga pelaku ekapor dan impor tersebut tidak mengalami kendalan dan hambatannya di lapangan. Jika hal itu dipersulit maka akan berdampak besar menghambat importir dan wksportir menjalankan usahanya di Pepabuhan ini.
"Dengan adanya sosialisasi ini pelaku ekpor maupun impor bisa paham, syarat-syarat harus dipenuhi dalam melakukan aktivitasnya. Karena mereka masih belum paham tentang aturan yang baru ini," tukasnya.
Dengan beraktivitasnya Pelabuhan Kuala Langsa maka akan bertambah dan tercipta potensi peningkatan pendapatan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi Kota Langsa juga akan meningkat.
Pihaknya juga memberikan tantangan untuk akademisi dan pelaku pemberdayaan masyarakat agar berkonstribusi dalam memanfaatkan peluang bisnis ekspor impor ini.