Kisah Pedagang Kaki Lima Berangkat Haji, Rutin Menabung Penghasilannya Dalam Sebuah Koper
Pada tahun 2013, Haki mendaftarkan diri untuk naik haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menggunakan uang hasil tabungannya
"Menabung di rumah mulai tahun 1965. Kalau dagangan laku, disisihin," ujarnya.
Pada tahun 2013, Haki mendaftarkan diri untuk naik haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menggunakan uang hasil tabungannya itu.
Melalui percepatan antrean lanjut usia, Haki akhirnya bisa berangkat tahun ini.
Baca: Raja Salman Arab Saudi Bagi-bagi 1.000 Undangan Pergi Haji Gratis Tahun Ini
Baca: Juru Bicara TKN: Habib Rizieq Tidak Diusir dari Indonesia, Kalau Mau Pulang Silakan Saja
Jaga stamina
Karena sudah mau berangkat haji, Haki sementara waktu berhenti berjualan.
Namun, ia tidak lantas berdiam diri di rumah.
Setiap hari ia berjalan kaki di sekitaran rumahnya untuk menjaga staminanya.
Begitu juga dengan istrinya. Haki dan istrinya mulai melatih fisik sejak dua bulan yang lalu.
Baca: Jelang Masuk Jamaah, Asrama Haji Aceh Justru Direnovasi
Baca: Fakta-fakta Mengenai Audrey Yu Jia Huy: Rumah Orang Tuanya di Surabya Terlihat Kosong
Haki juga menjaga kondisi kesehatannya dengan vitamin dan madu.
"Jalan kaki masih kuat. Selain jalan-jalan, minum vitamin dan madu," ujarnya.
Haki dengan dibantu anak-anaknya sudah mempersiapkan segala perlengkapannya.
Termasuk membawa bekal madu, minyak angin, dan obat-obatan lainnya.
Baca: Haji Uma Bantu Ambulance Penjemputan Warga Aceh Timur yang Meninggal Tenggelam di Malaysia
Baca: Polisi Laporkan Polisi ke Polda Sumut, Berkelahi dengan Debt Collector dan Tak Terima Dimaki
Muhammad Ghufron, anak ke-4 Haki bersyukur akhirnya orangtuanya bisa berangkat haji.
Meski sedikit khawatir, Ghufron yakin orangtuanya masih mampu menjalankan ibadah di tanah suci.
"Khawatiran pasti ada. Cuma setiap hari dibawa jalan-jalan ke alun-alun," katanya.