Nova ke Lokasi Tanam Serentak Kendarai Moge, Kultur Bertanam Padi di Abdya Bisa Diadopsi
Kedatangan Plt Gubernur Aceh ke lokasi tanam serentak menarik perhatian para petani. Sebab, Nova Iriansyah datang ke lokasi acara mengendarai moge.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Nova ke Lokasi Tanam Serentak Kendarai Moge, Kultur Bertanam Padi di Abdya Bisa Diadopsi
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melakukan tanam serentak Musim Tanam (MT) Gadu 2019 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang dipusatkan di sawah Desa Blang Dalam, Kecamatan Susoh, Minggu (14/7/2019).
Kedatangan Plt Gubernur Aceh ke lokasi tanam serentak menarik perhatian para petani. Sebab, Nova Iriansyah datang ke lokasi acara mengendarai motor gede (moge).
Informasi diperoleh Serambinews.com, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bergerak dari Kabupaten Nagan Raya menuju lokasi tanam serentak di Kabupaten Abdya, dan tiba di lokasi sekitar pukul 10.45 WIB.
Belasan moge menyertai Gubernur Nova dalam perjalanan darat dari Nagan menuju lokasi tanam serentak di Kabupaten Abdya.
Baca: Abdya Juara Expo Ternak Se-Aceh
Kegiatan tanam serentak dilaksanakan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, Wakil Bupati, Muslizar MT, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan Manan SP MM, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, drh Nasruddin, Ketua DPRK, Kapolres, Dandim 0110, Ketua Pengadilan Negeri, Kajari, termasuk Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian RI, Ir Sri Widiyanti MMA.
Acara tanam serentak MT Gadu 2019 itu juga dihadiri beberapa pejabat terkait dari Provinsi Aceh, jajaran Distanpan Abdya, sejumlah camat dan para keujruen blang dari sembilan kecamatan.
Musim Tanam (MT) Gadu 2019 di Kabupaten Abdya dengan target luas tanam 10.289 haktere (ha) tersebar di sembilan kecamatan mulai Babahrot hingga Lembah Sabil.
Baca: Badai Terjang Pidie, Begini Akibatnya

Setelah melakukan tanam serentak, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyerahkan 16 unit hand traktor (traktor tangan) kepada 16 kelompok tani tersebar di sembilan kecamatan setempat.
Hand traktor merek Yanmar kekuatan 8,5 PK bantuan APBN itu guna mempercepat proses pengolahan lahan di Kabupaten Abdya.
Kepala Distanpan Abdya, Nasruddin, menjelaskan selain ratusan hand traktor yang sudah tersedia pada kelompok tani, juga sudah diterjunkan 56 unit traktor besar jenis 4WD untuk mempercepat pengolahan lahan sawah dengan target luas tanam 10.289 ha dalam sembilan kecamatan.
“Satu kecamatan dikerahkan 5 sampai 6 unit traktor besar,” katanya.
Nasruddin menjelaskan berdasarkan hasil musyawarah disepakati bahwa MT Gadu 2019 dipercepat, meski di beberapa kecamatan baru saja selesai melaksanakan panen MT Rendengan 2018-2019, terutama di Kecamatan Manggeng, Lembah Sabil, dan Babahrot.
Dengan dipercepat MT Gadu, katanya, kegiatan panen MT Gadu 2019 bisa dilaksanakan sebelum Desember mendatang.
“Bila target tersebut tercapai maka tahun 2020, petani Abdya punya waktu cukup melaksanakan tiga kali tanam setahun, tidak seperti MT Gadu 2019, waktu molor dua bulan” kata Kepala Distanpan Abdya.
Baca: Rustam Effendi: Jejak Aceh Hebat Ada yang Nggak Jelas
Seperti diketahui bahwa Bupati Akmal Ibrahim telah memprogramkan lahan sawah daerah itu ditanam tiga kali dalam setahun.
Sementara Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Distanpan Abdya, Daswis SP menjelaskan, tanam perdana yang dilaksanakan di Desa Blang Dalam, Susoh seluas 100 ha yang dikerjakan 4 kelompok tani.
Sementara kegiatan pengolahan lahan sawah, sudah dimulai hampir di seluruh kecamatan, terutama di Kecamatan Susoh, Blangpidie, Jeumpa, Kuala Batee, Setia, Tangan-Tangan.
Menjawab wartawan seusai melakukan tanam serentak, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan kultur bertanam padi dengan produksi yang banyak sudah meluntur selama ini.
Oleh karena itu, kultur yang dibangun oleh Bupati Abdya bisa diadopsi daerah lain di Aceh.
Plt Gubernur berharap Abdya menjadi lumbung padi dan bisa mendukung kebutuhan provinsi tetangga, bahkan untuk ekspor.
Menurut Nova Iriansyah, secara kuantitatif, produksi padi sudah banyak, namun secara kualitatif kultur bertanam padi harus dibangkitkan kembali, karena kultur bertanam padi dikatakan sudah meluntur selama ini.
Baca: Alumni Fakultas Ekonomi Unsyiah di Jakarta Siap Berkontribusi dalam Pembangunan Aceh
“Nah, Abdya dengan Pak Akmal sebagai Bupatinya, saya pikir menjadi lokomotif untuk mengubah kultur tersebut. Sebab, beliau konsen terhadap pengembangan pertanian, khususnya tanaman padi dan perkebunan rakyat,” kata Plt Gubernur Nova Iriansyah.
Terlebih lagi, katanya, Bupati Akmal punya ilmu di bidang itu dan secara akademik beliau bekerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk melakukan riset.
Hasil riset yang dilakukan di Abdyaselama ini, ada varietas-varietas padi yang secara standard dapat digunakan di tempat lain.
Karena itu, Plt Gubernur Aceh berhadap kultur bertanam padi yang dibangun di Abdya bisa diadopsi kabupaten lain di Aceh.
Nova juga berharap generasi muda juga konsen terhadap pertanian, hobi bertani sehingga usaha sektor pertanian menjadi primadona masa mendatang. (*)