Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Begini Cara Cek Ulang Arah Kiblat

UNTUK kali kedua pada tahun ini, matahari tepat berada di atas Ka'bah, di Makkah, Arab Saudi. Tepatnya, pada Selasa (16/7/2019) siang waktu setempat

Editor: Muhammad Hadi

Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Begini Cara Cek Ulang Arah Kiblat

Bayangan alat dari sinar matahari yang posisinya sedang di atas Ka'bah atau sebaliknya di lokasi yang tepat berkebalikan dengan Ka'bah di bola Bumi, dapat menjadi sarana kalibrasi alias cek ulang arah kiblat. 

UNTUK kali kedua pada tahun ini, matahari tepat berada di atas Ka'bah, di Makkah, Arab Saudi. Tepatnya, pada Selasa (16/7/2019) siang waktu setempat. 

Dengan posisi matahari ini, umat Islam dapat menggunakannya untuk memeriksa ulang ketepatan arah kiblat untuk shalat sehari-hari.

Peristiwa ini terkait upaya penentuan arah kiblat dikenal dengan sebutan Istiwa A'zam.

Baca: Kapolres Aceh Singkil Pastikan Pelaku Penembakan di Pesta Pernikahan Diproses Hukum

Situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pada 2019 ada dua waktu matahari akan berada tepat di atas Ka'bah.

Sayangnya, kedua waktu tersebut terjadi saat wilayah Indonesia yang menggunakan satuan Waktu Indonesia Tengah (Wita) dan Waktu Indonesia Timur (WIT) sudah di rembang petang.

Solusinya, BMKG menyebut ada dua waktu lain yang juga bisa dipakai untuk melakukan kalibrasi arah kiblat, menggunakan waktu matahari di atas lokasi yang tepat berada di posisi kebalikan (antipodal) posisi Ka'bah di bola Bumi. 

Waktu dan Cara Kalibrasi Arah Kiblat

SEBAGAIMANA penjelasan dari situs BMKG di atas, ada dua waktu matahari tepat berada di atas Ka'bah dan ada dua waktu lain matahari berada tepat berada di lokasi kebalikan Ka'bah di bola Bumi.

Baca: Gempa 7,2 Maluku Utara - Warga Labuha Lari Menyelamatkan Diri, Mengungsi dan belum Berani Pulang

Dua waktu matahari tepat ada di atas Ka'bah adalah:

28 Mei 2019 pukul 12.18 waktu setempat atau pukul 16.18 WIB. Toleransi untuk melakukan kalibrasi adalah 26-30 Mei 2019.

16 Juli 2019 pukul 12.27 waktu setempat atau pukul 16.27 WIB. Toleransi untuk melakukan kalibrasi adalah 14-18 Mei 2019.

Adapun dua waktu antipodal Ka'bah adalah:

14 Januari 2019 pukul 00.30 waktu Makkah atau pukul 04.30 WIB. Toleransi untuk melakukan kalibrasi adalah 12-16 Januari 2019.

29 November 2019 pukul 00.09 waktu Makkah atau pukul 04.09 WIB. Toleransi untuk melakukan kalibrasi adalah

27 November 2019-1 Desember 2019.

Baca: Api yang Membakar Rumah di Kompleks Villa Citra Muncul dari Lantai Dua

Bagaimana cara mengecek ulang arah kiblat berdasarkan posisi matahari ini?

Cara kalibrasi

Ketika matahari tepat berada di atas Kabah, BMKG memberikan cara pengecekan ulang arah kiblat adalah sebagai berikut:

Sesuaikan jam yang akan digunakan untuk kalibrasi arah kiblat ini dengan jam atom bmkg. Jam ini dapat diakses melalui alamat http://jam.bmkg.go.id/Jam.BMKG.

Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada tanah yang datar untuk kalibrasi arah kiblat ini.

Alat ini bisa berupa bandul yang digantung atau tiang pancang atau dinding bangunan yang benar-benar tegak lurus terhadap tanah yang datar.

Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum waktu yang ditentukan di atas hingga 5 menit sesudahnya.

Perhatikan arah bayangan yang terjadi pada alat yang digunakan untuk kalibrasi arah kiblat ini.

Tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat. Garis yang ditarik itu arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Ka'bah.

Baca: VIRAL Taksi Online Antar Jenazah, Polisi Gelar Penyelidikan, Ini Kata Dirut Rumah Sakit

Visualisasinya, dapat dilihat dalam infografik berikut ini: 

Cara Menentukan Arah Kiblat
Cara Menentukan Arah Kiblat ((DOK BMKG))

Bagaimana untuk proses kalibrasi menggunakan antipodal Ka'bah?

Cara yang dipakai kurang lebih sama, menggunakan alat kalibrasi pada waktu yang ditentukan.

Bedanya, arah kiblat adalah sesuai ujung bayangan, alias berkebalikan dari ilustrasi di atas. 

Baca: Adu Ketajaman Antara Trio Real Madrid Dengan Barcelona di El Clasico 2019-2020?

PENJELASAN TEKNIS

SEMUA karena pergerakan semu matahari dari waktu ke waktu.

Dalam setahun, matahari akan bergerak dari posisi 23,5º Lintang Selatan (LS) ke 23,5º Lintang Utara (LU) lalu kembali lagi. 

Akibat gerakan itu, akan ada waktu matahari pada waktu tertentu berada tepat di atas lokasi tertentu dalam jalur lintasannya.

Salah satu lokasi yang tepat dilintasi pergerakan semu matahari ini adalah Kabah. Lokasi Ka'bah adalah 21º 25' 21" LU dan 39º 49' 34" Bujur Timur (BT). 

Mengecek dan memastikan arah kiblat diperlukan bagi umat Islam yang dalam pelaksanaan ibadah shalat, yang dalam sehari ada lima kali shalat wajib. 

Baca: Turki Abaikan Tekanan AS dan NATO, Rudal S-400 yang Dikirim Rusia Tiba di Dekat Ibu Kota Ankara

Sebelum mengarah ke Ka'bah di Makkah, kiblat shalat umat Islam pernah pada suatu masa adalah Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa di Jerusalem, Palestina.

Kiblat berubah mengarah ke Ka'bah terjadi pada 624 M seusai peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Ketepatan arah kiblat dari derajat lintang dan bujurnya memang tak eksplisit disebut di Al Quran.

Perintah yang ada, siapa saja yang hendak shalat diminta menghadapkan muka ke arah ke arah Masjidil Haram. 

Meski begitu, perkembangan sains pun mendapati, pergeseran setiap satu derajat arah bisa menyimpangkan ujung tujuan hadap sampai lebih dari seratus kilometer. 

Baca: Unggah Foto Sambil Pegang Kulit Ular Raksasa, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS)

Bagi yang berminat mempelajari cara hitung jarak dalam kilometer dari informasi lintang dan bujur, bisa antara lain mempelajarinya di video berikut ini: 

Dalam sejarah Islam di Indonesia, salah satu pelaku yang mengoreksi arah kiblat pada era teknologi belum semaju sekarang adalah KH Ahmad Dahlan.

Pendiri organisasi Muhammadiyah ini memelopori upaya mengoreksi arah kiblat Masjid Gedhe Kauman di Yogyakarta pada 1898, dimulai dari langgar keluarganya.

Selain memanfaatkan posisi matahari yang sedang berada tepat di atas Ka'bah, perhitungan arah kiblat dapat dilakukan menggunakan beberapa cara lain, termasuk memakai rasi bintang dan alat bantu seperti kompas.

Situs Masjid Agung Jami Malang, Jawa Timur, menyajikan rincian detail cara perhitungan arah kiblat ini, baik menurut mahzab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali, maupun perhitungan teknis rinci menggunakan beragam cara dan alat.(*) 

Baca: Menikah Tanpa Izin Istri Pertama, Suami dan Istri Kedua Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Matahari Tepat di Atas Kabah, Waktunya Cek Ulang Arah Kiblat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved