Menghilang 6 Bulan, Mantan Keuchik Mangaku Disekap

Dugaan banyak pihak bahwa pris berumur 48 thun itu sengaja menghilangkan diri dari gampong

Editor: bakri
IST
Camat Kuala Batee, Khairuman (kiri) berfoto dengan Muhammad Aris (kanan) pasca menyerahkan diri ke Mapolsek Kuala Batee, Abdya 

Percarian berlangsung tujuh hari melibatkan personel polisi dari Polres dan Polisi Air, TNI, petugas Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK), Tagana, Satgas SAR, termasuk SAR Meulaboh serta para nelayan. BPBK Abdya sempat mendirikan Posko Pencarian di Pantai Ujong Serangga.

Pencarian juga dilancarkan di darat, juga melibatkan anggota keluarga, termasuk seluruh keuchik di Kecamatan Kuala Batee. Lokasi semak belukar dan area tanaman rumbia di kawasan Susoh sudah disisir. Pencarian didarat dikarenakan ada dugaan M Aris hilang dibawa makhluk halus.

Upaya pencarian di laut dan di darat selama tujuh hari yang menguras tenaga tidak ada hasil. Kemudian berkembang isu kalau M Aris sengaja menghilangkan diri terkait pertangungjawaban anggaran Desa Blang Makmur 2018. “Bila hilang diseret arus, setelah kurun waktu paling lama tujuh hari akan muncul ke atas permukaan laut,” kata seorang nelayan di Ujung Serangga, saat itu.

Diperoleh informasi, beberapa hari setelah M Aris dilaporkan hilang, aparatur Gampong Blang Makmur melapor kepada Wakil Bupati Abdya tentang terjadi ketekoran kas desa mencapai Rp 445,63 juta, dari total anggaran 2019 sebesar Rp 1,28 miliar.

Merespons laporan tersebut, Wakil Bupati Muslizar MT memerintahkan Inspektorat Abdya untuk mengaudit atau pemeriksaan penggunaan anggaran Desa Blang Makmur. Inspektorat segera menurunkan tim untuk memeriksa alur kas Desa Blang Makmur.

Menurut Kepala Inspektorat Abdya, Said Jailani, dari hasil audit yang telah dilakukan ditemukan kekosongan kas Desa Blang Makmur mencapai Rp 445,63 juta lebih.

Melalui perantara Pj Keuchik Blang Makmur, Darman Jas, Serambi berhasil melakukan wawancara singkat dengan mantan keuchik Blang Makmur yang masih berada di Mapolsek Kuala Batee ini, Senin siang kemarin.

Tapi dalam wawancara melalui telpon itu, M Aris masih enggan berbagi kisah perluangannya selama enam bulan lebih (sejak 31 Desember 2018 sampai 14 Juli 2019) dengan alasan masih perlu menenangkan diri. Berikut wawancara singkat Serambi Indonesia (SI) dengan M Aris (MA), Senin kemarin.

SI: Alhamdulillah, sudah kembali, ke mana saja Saudara selama hampir tujuh bulan?

MA: Saya bekerja di Aceh Singkil.

SI: Kabar beredar, saudara pergi ke Malaysia

MA: Saya tidak ke luar negeri, karena negeri kita masih luas.

SI: Kondisi badan Saudara tampak lebih kurus dari sebelumnya.

MA: Saya tampak kurus karena bekerja di gunung kawasan Aceh Singkil. (Namun, tidak dijelaskan jenis pekerjaan yang dia tekuni di sana).

SI: Bisa diceritakan kisah sehingga Saudara pergi ke di Aceh Singkil?

MA: Nantilah saat kita ketemu.

SI: Kenapa akhirnya Saudara memilih kembali ke rumah?

MA: Saya minta waktu untuk menjelaskannya.

Dalam wawancara singkat itu, M Aris mengaku bahagia setelah kembali ke rumah, bertemu dengan istri dan anak-anaknya. Dia mengaku memiliki empat putra-putri, satu di antaranya sedang menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh. (nun)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved