Penebangan Hutan
Enam Hektare Hutan "Digunduli", Haji Uma Datangi Lokasi Dikawal Anggota Polisi, Begini Reaksinya
Haji Uma turun ke lokasi setelah menerima laporan masyarakat setempat, yang mengaku takut dan khawatir akibat 'penggundulan' hutan tersebut.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Selain itu juga sangat berpotensi terjadinya longsor dengan kondisi lahan yang gundul tersebut.
“Bila terjadi hujan, tanaman yang sudah ditanam seperti sengon di dalam lahan yang sudah gundul tersebut akan ikut dibawa air, karena tak ada penahan,” ujar lulusan magister kebencanaan Universitas Syiah Kuala ini.
Baca: Setelah Kasus Pelecehan, Santriwati Wajib Bercadar di Lingkungan Pesantren An Lhokseumawe
Baca: Juara Lomba Servis Mobil Injeksi dari Aceh Raih Prestasi Gemilang di Lomba Otomotif Tingkat Nasional
Baca: Hasil Liga 2 - Defri Rizki Diganjar Kartu Merah, Persiraja Takluk di Kandang Sriwijaya FC
Selain itu, hutan tersebut seharusnya menjadi cadangan penyimpan air ketika musim kemarau dan penyerap air ketika musim hujan.
Disebutkan, penebangan pohon tersebut kata Daud akan berdampak terhadap 13 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara, di antaranya banjir dan juga kekeringan, karena selama ini mulai terbukti dari berkurangnya debit air di daerah aliran sungai.
Informasi yang diterima Serambinews.com, sekitar 168 hektare hutan di kawasan Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, akan "digunduli" untuk alasan penanaman sengon dan jabon.(*)