Jejak Sang Legenda (1) : PMTOH, Bus Aceh Pertama Tembus ke Jawa
PMTOH (Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan) adalah sebuah legenda bidang transportasi dari Aceh. Didirikan pada 1957 oleh Toke Hasan....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Jejak Sang Legenda (1).
PMTOH, Bus Aceh Pertama Tembus ke Jawa
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - PMTOH (Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan) adalah sebuah legenda bidang transportasi dari Aceh. Didirikan pada 1957 oleh Toke Hasan.
Meski terdesak oleh persaingan yang sangat keras di era milenial ini, tapi PMTOH tak kenal menyerah dan tidak hendak menyerah.
Sampai hari ini PMTOH tetap melayani trayek pendek Aceh-Medan, maupun trayek panjang Aceh-Solo dan Yogyakarta.
PMTOH memang bukan bus tertua di Aceh. Tapi PMTOH adalah perusahaan bus pertama yang menembus Pulau Jawa.
Trayek yang melintasi kota-kota besar sepanjang Sumatera, mulai dari Aceh, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jakarta, Solo, dan Yogyakarta.
"PMTOH, bus pertama dari Aceh yang buka trayek ke Jakarta, Solo dan Yogya. Waktu itu di Aceh sudah ada beberapa perusahaan bus. Tapi PMTOH paling awal menjejak Pulau Jawa," cerita Jumadi Hamid, pewaris ketiga perusahaan PMTOH, Minggu (28/7/2019) dalam percakapan di warung kopi komplek stasiun PMTOH, Jalan Gajah Mada, Medan.
Baca: Kisah PMTOH, Bus Asal Aceh yang Sering Dikenal dengan Sebutan Pak Minta Tolong Ongkos Habis
Baca: FOTO-FOTO : Mantan Bupati Simeulue, Darmili Tertunduk Lesu Saat Ditahan Penyidik Kejati Aceh
Baca: Jelang Nikah, Intip Foto-foto Pre-wedding Cut Meyriska dan Roger Danuarta dengan Baju Adat Aceh
Trayek ke Pulau Jawa pertama sekali dibuka 1986. Butuh waktu satu tahun mengurus izin trayek ke Jawa.
"Saya sendiri yang mengurus izin trayek itu," kenang Jumadi Hamid, sarjana ekonomi dari UKI Jakarta. Saat itu, perusahaan dipimpin oleh ayahnya, Abdul Hamid Hasan.
Pilihan buka trayek ke Jakarta sampai Solo dan Yogyakarta, kata Jumadi, bukan tanpa alasan.
"Waktu itu kita menangkap peluang bisnis, melayani kebutuhan transportasi bagi para transmigran dari Aceh Tengah, Aceh Barat, dan beberapa wilayah transmigrasi lainnya di Aceh yang pulang ke Jawa, kampung halaman mereka," ujarnya.
Para transmigran yang sudah sukses di Aceh, mau pulang menjenguk kampung halaman. Membutuhkan sarana angkutan.
"Potensi bisnisnya besar, lalu ayah saya inisiatif buka trayek ke Jawa," cerita Jumadi Hamid.