Berita Gayo Lues

Pacuan Kuda Gayo Sudah Ada Jauh Sebelum Belanda Datang

Pemkab Gayo Lues menggelar even pacuan kuda tradisional selama seminggu, terhitung sejak 29 Juli hingga 4 Agustus 2019.

Penulis: Rasidan | Editor: Yocerizal
SERAMBINEWS.COM/MAHYADI
Pacuan Kuda4 

Lama-lama keisengan itu menjadi tradisi tahunan yang digelar di kampung masing-masing. Tahun 1850, pacu kuda sudah tenar di sekitar Danau Lut Tawar.

Antusiasme warga dalam lomba pacu kuda menarik perhatian Pemerintah Belanda yang kemudian menggelar pacuan kuda di Belang Kolak, Takengon, pada 1912.

Mantan Kepala Bappeda Abdya Tolak Jabatan Kadis dan Pilih Jadi Staf, Sekda Mengaku Tidak Tahu

Warga Pijay Diserang Gatal-gatal, Awalnya hanya Beberapa Orang, Kini Sudah Ratusan

Setelah Kasus Pelecehan, Santriwati Wajib Bercadar di Lingkungan Pesantren An Lhokseumawe

Acara ini dilakukan berbarengan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina. Belanda memberi pakan kuda, piagam, dan sejumlah uang sebagai hadiah.

Tradisi ini kemudian berkembang hingga sekarang. Pacu kuda dilakukan setiap memperingati hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus atau ulang tahun Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

Jika dulu hanya menggunakan kuda lokal Gayo, kini banyak kuda Australia atau peranakan Australia-Gayo (Astaga).(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved