Awalnya Untuk Obati Kanker Ibu, Buah Tin Hasil Budidaya Warga Singkil Capai Rp 300 Ribu Per Kilo

Dony mulai tanam buah tin pada Maret 2018, dengan tujuan obati penyakit kanker payudara yang menggerogoti sang bunda

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Buah tin yang dibudidayakan Dony Defrianto (26) penduk Desa Ujung, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, dijual Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per kilo.

Harga buah surga tersebut berlaku untuk semua jenis.

"Harga tersebut, untuk buah tin segar segala jenis," kata Dony Defrianto, Rabu (31/7/2019).

Baca: Yatim Sejak Empat Tahun, Vokalis Band Ini Jadi Juragan Gulai Siput di Aceh Singkil

Pernyataan Dony sekaligus meluruskan harga buah tin dari kebunnya sebagaimana dirilis media ini kemarin, dijual Rp 50 ribu per kilo untuk jenis buah kuning dan hijau.

Sedangkan yang warna hitam berasal dari Irak dijual Rp 100 ribu per kilo dan buah tin warna merah dijual Rp 65 ribu per kilo.

Menurut Dony, harga tersebut merupakan biaya pengganti jasa perawatan bagi yang ingin mengoleksi bibit tin.

"Kawan-kawan komunitas pada protes. Sampe sekarang pun harganya tidak pernah di bawah Rp 200," ujarnya.

Dony tanam buah tin awalnya untuk obati kanker payudara sang bunda.

Baca: Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah Tegaskan, Polisi Harus Sigap Usut Pembakaran Rumah Wartawan Serambi

Namun ternyata membawa berkah lain dalam hidupnya.

Dalam sebulan sarjana teknik komputer itu rata-rata dapat mengumpulkan duit Rp 1,5 juta dari penjualan buah tin, teh daun tin serta pengganti biaya pembibit buah tin.

Pendapatan itu jauh lebih besar dibanding honor yang diterimanya dengan bekerja di kantor bupati Aceh Singkil.

Dony mulai tanam buah tin pada Maret 2018, dengan tujuan obati penyakit kanker payudara yang menggerogoti sang bunda.

Setelah pengobatan melalui kemotrapi yang dijalani ibunya sejak didiagnosa terkena kangker payudara 2017 lalu terasa sangat berat.

Baca: Heboh! Gerombolan Anjing Hutan Muncul di Lhoong Aceh Besar, Mangsa Ayam Milik Warga