Rumah Wartawan Dibakar
Dari Mekkah, Raidin Pinim Kecam Teror di Agara, Minta Polisi Usut Tuntas
“Saya mengecam keras jika gangguan keamanan itu merupakan upaya teror dari orang atau sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dari Mekkah, Raidin Pinim Kecam Teror di Agara, Minta Polisi Usut Tuntas
Laporan Yocerizal I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bupati Aceh Tenggara (Agara), Raidin Pinim MAP mengecam keras teror terhadap wartawan yang terjadi di daerahnya. Ia meminta aparat kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini.
Hal itu disampaikan Raidin dari Tanah Suci Mekkah melalui rekaman video yang beredar, Kamis (1/8/2019).
“Saya mengecam keras jika gangguan keamanan itu merupakan upaya teror dari orang atau sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya sebagaimana dikutip Serambinews.com dari rekaman video tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta aparat kepolisian agar menyelidiki dan mengusut tuntas kasus ini.
“Saya selaku pimpinan daerah meminta aparat keamanan agar kiranya segera melakukan penyelidikan penyebab kejadian ini dan usut secara tuntas,” tegas Bupati.
Pasca Pembakaran Rumah Wartawan Harian Serambi Indonesia, Istri Korban : Ini Pembunuhan Berencana
Teror terhadap Wartawan Terjadi Lagi, Kini Kantor PWI Aceh Tenggara Diduga Dibakar OTK
PWI Aceh Tengah Harap Penegak Hukum Usut Tuntas Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Aceh Tenggara
Raidin juga menyampaikan dukacita atas terbakarnya rumah wartawan Serambi Indonesia, Asnawi Luwi, tiga hari lalu, dan upaya pembakaran kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Agara yang terjadi kemarin.
“Kami berharap korban agar tetap sabar dan tenang dalam menghadapi musibah yang terjadi ini,” kata Raidin.
Terakhir dia meminta kepada masyarakat Agara agar menjaga keamanan di Bumi Sepakat Segenap dan jangan terprovokasi dengan situasi yang terjadi saat ini.
“Kami dari Tanah Suci Mekkah Almukarramah mendoakan agar Aceh Tenggara selalu dalam lindungan Alllah SWT,” ujar Raidin Pinim.
Sementara itu, Kapolres Agara, AKBP Rahmad Hardeni Yanto Eko Putra SIK, saat dihubungi Serambi terkait perkembangan penanganan kasus pembakaran rumah Asnawi Luwi mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa dua saksi lagi sehingga secara keseluruhan sudah delapan saksi yang diperiksa.
Terkait langkah apa berikutnya, Kapolres tidak bisa memberi penjelasan karena tergantung pada hasil rapat pihaknya dengan tim dari Polda Aceh.
“Ini sebentar lagi kami mau rapat dengan tim Polda terkait kasus itu, termasuk kejadian hari ini (pembakaran kantor PWI),” ujar Kapolres Agara.
Sedangkan terhadap upaya pembakaran kantor PWI, AKBP Rahmad Hardeni, mengatakan sudah memeriksa satu saksi atas nama Muhammad Saleh.
“(Muhammad Saleh) ini katanya orang yang jaga kantor PWI, tetapi tinggalnya di belakang rumah PWI,” sebut Rahmad Hardeni.
Saat ditanya lebih lanjut kemungkinan adanya keterkaitan antara kasus pembakaran kantor PWI dengan kasus pembakaran rumah wartawan Serambi Indonesia, Asnawi Luwi, Kapolres belum bisa memastikannya.
“Ini proses pemeriksaan terhadap Muhammad Saleh juga belum selesai,” imbuh Kapolres.
Saat Ditemukan Korban Masih dalam Gigitan Buaya, Ini yang Dilakukan Tim agar Buaya Melepas Korban
Duka di Kamis Pagi, Istri dan Anak Prajurit TNI Kodam Iskandar Muda Meninggal dalam Kebakaran Warung
Terungkap! Ini Merek HP Milik Presiden Jokowi yang Sering Dipakai Nge-vlog, Segini Harganya
Seperti diketahui, rumah milik Asnawi Luwi (38), wartawan Serambi Indonesia yang berada di Desa Lawe Loning Aman, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara (Agara), Selasa (30/7) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, musnah terbakar.
Namun kuat dugaan musibah kebakaran itu sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu karena menurut warga, beberapa orang asing mendatangi rumah itu dalam kesempatan berbeda sebelum kebakaran tersebut terjadi.
Hal ini diperkuat lagi oleh keterangan istri korban, Lisnawati, yang mengatakan bahwa empat hari menjelang musibah itu, seorang pria tak dikenal berpostur tinggi besar sempat singgah di rumahnya menanyakan keberadaan Asnawi.
Hanya berselang dua hari, giliran kantor PWI Agara jadi sasaran upaya pembakaran.
Kantor PWI yang berada di Desa Pulonas, Kecamatan Babussalam, diduga dibakar orang tak dikenal sekitar pukul 02.30 WIB, Kamis (1/8) dini hari.
Kantor tersebut terbakar pada bagian pintu yang terlihat hitam bekas terbakar. Beruntung upaya tersebut tidak sampai menghanguskan seluruh bangunan.
Sekretaris PWI Agara, Bulkainisah, menduga, peristiwa ini ada kaitannya dengan kebakaran rumah wartawan Serambi Indonesia, Asnawi Luwi, yang juga diduga dibakar.
Karena itu, pihaknya berhadap aparat kepolisian bisa segera mengungkap dalangnya.(*)