Selebriti
Heboh Netizen Ajak Blokir Twitter Atta Halilintar, Psikolog Bongkar Sisi Psikologis Fenomena Ini
Bahkan fenomena ini sempat menjadi trending topik di Twitter usai YouTuber muda dengan jargon "Ahsiaaap" ini mencoba kembali menyapa warga Twitter.
Menanggapi fenomena ini, seorang psikolog asal Solo Hening Widyastuti mengungkapkan bahwa fenomena influencer bisa ditinjau dari sisi psikologis dan non-psikologis.
Melansir dari Kompas.com (31/7/2019), menurutnya, konten yang dibuat oleh para influencer dan dilihat oleh masyarakat luas merupakan kepuasan tersendiri.
"Dari sisi psikologis, situasi persaingan yang sangat ketat di dunia seleb memaksa mereka untuk berpikir keras hingga menghasilkan ide kreatif untuk tetap eksis di berbagai media sosial," ujar Hening.
Hening juga mengatakan bahwa situasi berkompetisi dengan cepat dan mangeksplorasi potensi diri sebetulnya memicu tingkat stres lebih tinggi.
Baca: Soal Pencemaran Udara, Jokowi dan Anies Digugat, Pengadilan Negeri Jaksel Jadwalkan Sidang
Baca: Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Begini Komentar Pelaku Usaha Hingga Pengamat Perkotaan
"Dari sisi non-psikologis, yakni dengan meranah ke berbagai platform media sosial lainnya, dengan pendapatan yang diharapkan lebih besar masuk ke pundi-pundi keuangan mereka," ujar Hening.
Dengan hadirnya influencer dalam beberapa media sosial, disinyalir mereka bisa tetap eksis, puas, terkenal, dan mendapatkan kelimpahan finansial.

Atta Halilintar Instagram @attahalilintar
Sementara, untuk influencer yang memilih secara khusus di ranah media sosial tertentu saja, Hening menyebut, kemungkinan karena mereka ingin memiliki ciri khas dan branding yang berbeda dari yang lain.
Tujuannya adalah agar mudah diingat masyarakat.
Sementara itu, meanggapi fenomena yang dialami Atta Halilintar di Twitter, Hening mengatakan Atta sebenarnya lebih nyaman di kanal Youtube.
Sebab disana ia biasa memuat konten hiburan dan berpenghasilan lebih banyak di kanal tersebut.
Meski begitu, kemuculan #atta menunjukkan bahwa YouTuber ini ingin kembali merambah ke Twitter.
Sayangnya, sejumlah pengguna twitter justru ramai-ramai memblokir akun milik Atta.
Fenomena ini juga ditelaah oleh Hening dari kacamata psikologi.

Sohwa Halilintar dan Atta Halilintar instagram.com/sohwahalilintar