Pasien Jiwa di Pidie Capai Ribuan, Belum Ada Solusi Penanganan Usai Sembuh
Jumlah warga Pidie menderita gangguan jiwa data per Juni 2019 mencapai 2.516 orang. Sayangnya belum ada solusi pascasembuh.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nurul Hayati
Jumlah warga Pidie menderita gangguan jiwa data per Juni 2019 mencapai 2.516 orang. Sayangnya belum ada solusi pascasembuh, sehingga ada pasien kembali sakit jiwa.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM,SIGLI - Jumlah warga Pidie menderita gangguan jiwa data per Juni 2019 mencapai 2.516 orang.
Sayangnya belum ada solusi pascasembuh, sehingga ada pasien kembali sakit jiwa.
"Kita perlu carikan solusi untuk pasien jiwa bahagian masyatakat kita, " ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Pidie, H Maddan SE MSi saat membuka rapat Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) di Aula Akbid Darul Husada Sigli, Kamis (1/8/2019).
Baca: 11 Pelaku Mesum Dicambuk, Seorang Perempuan tak Tahan Ketika Dicambuk
Maddan mengaku, perlu dibahas bersama bagaimana merealisasikan dan tindaklanjut.
Dalam tugas dan undangan masing-masing sesuai kewenangan.
"Persoalan gangguan jiwa secara statistik terus meningkat. Situasi problematika suasana hidup damai jadi terganggu. Memahami melalui media cetak dan elektronik. Perkembangan gangguan jiwa terus meningkat," tambahnya.
Penyebab hari ini struktur secara baik tapi sulit diimplementasikan.
Sumber daya manusia penanganan juga terbatas.
Baca: Penutupan Semburan Gas di Aceh Timur, Medco Masih Tunggu Arahan Dari Dinas Terkait
Sekretaris Dinas Kesehatan Pidie, Fauzi SKM MM dalam laporannya mengatakan, pembentukan tim TPKJM ini melibatkan semua lintas sektor.
"Kesehatan jiwa bagaimana kita berfikir bertindak sehari. Komponen integral yang penting. Negara menjamin hidup seseorang lahir dan batin. Tidak ada rehabilitasi pada pasien jiwa. Maka itu membentuk TPKJM untuk mencari solusi," katanya.
Data dihimpun Serambi, pasien jiwa mandiri mencapai 1.263 orang.
Jumlah ini dari total seluruhnya mencapai 2.516 orang data Juni 2019.
Paling banyak laki-laki, sementara untuk perempuan mencapai 888 orang.
Pencetus utama pasien dominan karena narkotika, tapi ada juga faktor lain karena problem sosial keluarga dan faktor ekonomi. (*)
Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Agung Hercules Koma Tiga Hari, Manajer Ungkap Kronologinya