Siswa Keracunan
Polisi Telusuri Sumber Makanan Penyebab Keracunan Siswa SDN Bandar Lampahan
Kepolisian Bener Meriah terus berupaya menelusuri sumber makanan yang diduga mengandung racun, yang mengakibatkan 29 anak SDN Bandar Lampahan,
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Yusmadi
Laporan Muslim Arsani | Bener Meriah
SERAMBINEWS. COM, REDELONG - Kepolisian Bener Meriah terus berupaya menelusuri sumber makanan yang diduga mengandung racun, yang mengakibatkan 29 anak SDN Bandar Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, mengalami keracunan pada Selasa (29/7/2019).
Kapolres Bener Meriah, AKBP Fahmi Irwan Ramli, melalui Kapolsek Timang Gajah, Iptu Zufrijal SH, kepada Serambinews.com, Kamis (1/8/2019) menegaskan akan melakukan penyelidikan untuk menelusuri sumber makanan yang dibeli oleh penjual penganan makanan bagi anak-anak di SDN tersebut.
"Berdasarkan keterangan yang kita peroleh dari pemilik kantin WD (45) , ia memasak jajanan untuk dijual berupa mie lidi, sosis, naget, nutrijel coklat, dan pop drink," ujarnya.
Lebih lanjuta ia menuturkan, beberapa bahan makanan tersebut dibeli pemilik kantin dari beberapa toko kelontong di wilayah Kecamatan Wih Pesam.
Sehari sebelum keracunan makanan mendera para siswa, tepatnya pada Senin (28/7/2019).
"Untuk naget, sosis, saus dan bakso dibeli di sebuah toko penjual naget di Kampung Pante Raya Kecamatan Wih Pesam. Ia mengaku baru membeli ditoko tersebut," papar Iptu Zufrijal.
Sementara untuk mie lidi dan pop drink, penjual penganan itu juga membeli disalah satu toko di Kampung Pante Raya.
"Untuk itu kita akan telusuri lebih dalam asal mula keracunan ini, termasuk memastikan dari mana saja makanan yanh dibeli pada awalnya kemudian dimasak oleh pemilik kantin," ungkapnya.
"Sedangkan anak murid yang mengalami keracunan rata - rata mereka membeli jajanan mie lodi dikantin sekira pukul 10.00 WIB, dan setiap anak membeli jajanan mie lidi dibungkus dalam bungkusan kertas pembungkus nasi," tambahnya.
Lebih jauh ia menerangkan, pemilik kantin sudah menjual dikantin sekolah SD Bandar Lampahan lebih dari 5 tahun dan baru kali ini terjadi keracunan makanan, bahkan anak pemilik kantin juga menjadi korban kercaunan
"Pemilik kantin juga menerangkan bahwa anaknya juga mengalami keluhan sakit perut namun tidak dirawat medis," sebutnya.
"Berdasarkan hasil kronologis itu bahwa murid tersebut diduga mengalami keracunan 4 jam setelah mengkonsumsi jajanan dikantin SD. Untuk itu perlu dilakukan penyidikan dan pengambilan sample di toko tempat pemilik kantin membeli barang jajanan," tutupnya.
Berita terkait
Baca: 18 Siswa SDN Lampahan Bener Meriah Keracunan Makanan, Ada Mual, Muntah dan Mencret
Baca: Dinas Kesehatan Bener Meriah Teliti Penyebab Keracunan Siswa SDN Bandar Lampahan
Baca: Sampel Makanan tak Ada, Rumah Sakit Kesulitan Ungkap Penyebab Keracunan 28 Warga Rinti, Pidie
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah mengirimkan sample makanan penyebab keracunan yang mendera 29 anak SDN Bandar Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Selasa (30/7/2019) lalu.