Siswa Keracunan
Polisi Telusuri Sumber Makanan Penyebab Keracunan Siswa SDN Bandar Lampahan
Kepolisian Bener Meriah terus berupaya menelusuri sumber makanan yang diduga mengandung racun, yang mengakibatkan 29 anak SDN Bandar Lampahan,
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Yusmadi
Dal hal ini Dinkes Bener Meriah akan berkerja sama dengan pihak BPOM, Dinas Perdagangan, dan dinas Pendidikan setempat, sehingg penyebab keracunan makanan itu bisa terkuak.
Seperti diketahui, berdasarkan data terbaru bahwa sebanyak 29 orang anak mengalami keracunan, tujuh dirujuk ke RSUD Munyang Kute malam itu juga, 14 orang dirawat di Puskesmas dan 8 orang di observasi, hingga kemudian dibolehkan pulang ke rumah masing-masing.
“29 orang yang keracunan, 7 orang dirujuk ke RSUD muyang Kute, 14 orang dirawat dipuskesmas dan sebanyak 8 orang hanya di observasi dan setelah itu diperbolehkan pulang," kata Hasminarti Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) bagian survelans Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Iswahyudi M Kes, kepada Serambinews.com, mengatakan, setelah terjadi musibah keracunan itu pihaknya langsung memberikan pertolongan maksimal untuk penanganan secara intens bagi siswa - siswi yang masih duduk dibangku sekolah dasar tersebut.
Kemudian langsung mengambil sampel makanan untuk diteliti kandungan apa yang ada dalam beberapa makanan, yang diduga disantap oleh siswa.
"Saat ini masih ada anak - anak yang dirawat dipuskesmas sebanyak tiga orang, insyaallah hari ini ketiganya sudah bisa pulang. Sementara, yang dirawat di RSUD Munyang Kute kondisi juga kita doakan cepat pulih," pinta Kadis Kesehatan ini.
“Satu lagi terkait dengan sampel makanan, hasilnya akan segara kita umumkan," tutupnya.
Sementara dari pihak BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Sri Wardono mangatakan, panganan jajanan anak sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak, bukan hanya tanggung jawab pengelola kantin dan kepala sekolah.
“Terserah bagaimana untuk mengelola kantin, tapi kalau soal jajanan, apalagi makanan siap saji itu tidak bisa dikemas lama," kembali wardono menegaskan. (*)