Warga Diterkam Buaya
Saat Ditemukan Korban Masih dalam Gigitan Buaya, Ini yang Dilakukan Tim agar Buaya Melepas Korban
Saat ditemukan oleh tim pencari, jasad Aman Rukisah (55) masih dalam gigitan buaya.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM IDI - Saat ditemukan oleh tim pencari, jasad Aman Rukisah (55) masih dalam gigitan buaya.
"Buayanya besar dan panjangnya sekitar 7 meter," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Serba Jadi, AKP Ahmad Yani, kepada Serambinews.com, Kamis (1/8/2019) siang.
Saat itu, tim gabungan sedang melakukan pencarian terhadap korban sekitar pukul 16.00 WIB Rabu sore, setelah pencarian sebelumnya tidak membuahkan hasil.
Tim menggunakan dua perahu karet, dan 4 sampan milik warga.
"Pukul 01.30 WIB, Kamis dini hari, tim menemukan korban masih dalam gigitan buaya. Posisi korban telungkup dengan bagian perut berada dalam mulut buaya," jelas Kapolsek.
Tim dan warga melakukan berbagai upaya agar buaya itu melepaskan mangsanya.
"Sebagian warga memukul-mukul permukaan sungai dengan kayu, dan anggota tim menembakkan senjata api ke air dekat buaya tersebut,” ungkapnya.
Setelah itu, baru kemudian buaya tersebut melepaskan jasad korban dari mulutnya, dan buaya itu pun kabur ke dasar sungai," jelas Kapolsek.
Warga kemudian mengevakuasi korban ke daratan dan langsung dibawa ke Puskesmas Peunaron.
Hasil otopsi menyatakan, korban telah meninggal dunia dengan kondisi perut sebelah kiri luka robek dan kaki kirinya putus.
Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.
Baca: Aman Rukisah Diterkam Buaya, Diseret ke Tengah Sungai, Tenggelam dan Hilang, Teman tak Bisa Berkutik
Baca: Heboh! Warga Lhoong Temukan Jejak Kaki Buaya di Tepi Sungai, Ini Imbauan Keuchik
Baca: Viral! Buaya Nongkrong di Atap Rumah Warga Malang, Ini Faktanya: Kronologi hingga Misteri Pemiliknya
Baca: Seorang Bocah Dimakan Oleh Buaya Hidup-hidup, Ayah Syok Lihat Tengkorak Jadi Rebutan
Sebelumnya diberitakan, Aman Rukisah (55) hilang diterkam buaya pada Rabu (31/7/2019) siang, dan jasadnya baru ditemukan Kamis dini hari.
"Korban ditemukan sekitar 500 meter ke hilir sungai dari lokasi awal korban diterkam buaya," kata Kalak BPBD Aceh Timur, Syahrizal Fauzi kepada Serambinews.com.
Sedangkan dua temannya yang selamat bernama Karsani (19) dan Syehtawaruddin (25).
Kejadian bermula Rabu siang pukul 12:00 saat ketiganya pergi ke kebun di seberang sungai Jamur Batang menggunakan rakit kayu.
Setibanya di Dusun Lubuk Kedinah, Gampong Bunin, korban turun ke sungai karena rakit tersangkut.
"Setelah turun ke sungai, korban langsung diterkam buaya.
Kedua teman korban berusaha membantunya namun gagal, karena korban dengan cepat ditarik ke tengah sungai dan tenggelam," jelas Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kapolsek Serbajadi AKP Ahmad Yani.
Baca: Teror terhadap Wartawan Terjadi Lagi, Kini Kantor PWI Aceh Tenggara Diduga Dibakar OTK
Baca: Teror Terhadap Wartawan di Agara, Penjaga Kantor PWI Cium Bau Minyak Tanah dan Temukan Benda Ini
Baca: Pasca Pembakaran Rumah Wartawan Harian Serambi Indonesia, Istri Korban : Ini Pembunuhan Berencana
Baca: Fahri Hamzah: Polisi tidak Boleh Ragu Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Serambi Indonesia
Kasus warga diterkam buaya di aliran Krueng Peureulak, Aceh Timur ini sudah berulang kali terjadi.
Korban sebelumnya bernama Ismail Saleh (25), warga Dusun Bukit Maju Gampong Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur.
Ia diterkam diterkam buaya pada Minggu (9/6/2019).
Namun korban berhasil menyelamatkan diri, dan hanya mengalami luka di kaki.
Sedangkan kasus terbaru terjadi di aliran Sungai Jamur Batang.
Sungai Jamur Batang merupakan cabang dari sungai Krueng Peureulak yang melewati beberapa kecamatan seperti Kecamatan Peunaron dan Ranto Peureulak.
Sungai ini bermuara ke Kuala Beukah yang diapit dua kecamatan yaitu Kecamatan Peuruelak Barat, dan Peureulak Kota.
Sedangkan sungai Jamur Batang, lokasi Aman Rukisah (55) diterkam buaya, merupakan hulu sungai Krueng Peureulak yang terdapat di Kecamatan Serba Jadi, yang berbatasan dengan Kecamatan Pinding, Gayo Lues.
Sepanjang aliran sungai Krueng Peureulak setiap hari banyak aktivitas warga baik mencari rezeki dengan mencari kerang maupun memancing.
Selain itu, aliran sungai ini juga menjadi jalur transportasi warga pulang pergi ke kebun di seberang sungai menggunakan rakit.
Di sepanjang sungai ini banyak terdapat buaya yang kerap memangsa warga.
Korbannya ada yang berhasil menyelamatkan diri, ada juga yang ditemukan meninggal dunia.
Seperti dialami Agus (29), warga Dusun Simpang Api, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Ia ditemukan meninggal dunia setelah diterkam buaya saat memancing pada 5 Desember 2014 lalu.(*)
Baca: Terjaring OTT KPK, Ini Perjalanan Karier Dirkeu AP II, Andra Agussalam
Baca: BNN Pusat Langsung Boyong Pelaku dan 29 Kg Sabu ke Jakarta
Baca: Heboh Netizen Ajak Blokir Twitter Atta Halilintar, Psikolog Bongkar Sisi Psikologis Fenomena Ini
Baca: Terungkap! Ini Merek HP Milik Presiden Jokowi yang Sering Dipakai Nge-vlog, Segini Harganya