Paskibraka Meninggal Dunia

Aurel Disuruh Makan Kulit Jeruk dan Push-up Tangan Dikepal Selama Latihan Jadi Anggota Paskibraka

Farid Abdurrahman (42) menceritakan malam terakhir putrinya, Aurellia Qurratuaini (16), sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Editor: Amirullah
paskibra (IG @benyamindavnie) via tribun timur
Aurellia Qurrota Ain 

Kasus Meninggalnya Anggota Paskibraka, Aurel Disuruh Makan Kulit Jeruk dan Push-up Tangan Dikepal

SERAMBINEWS.COM, TANGERANG -  Farid Abdurrahman (42) menceritakan malam terakhir putrinya, Aurellia Qurratuaini (16), sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Pada Rabu (31/7/2019), Aurellia pulang ke rumah usai menjalani latihan Paskibra bersama tim Paskibraka Tanggerang Selatan.

Dalam keadaan lelah, dia bercerita, buku diary miliknya beserta empat temanya dirobek oleh seniornya ketika latihan Paskibra.

Buku diary itu merupakan bagian dari tugas yang diberikan seniornya dan sudah ditulis oleh Aurellia beserta anggota yang lain sejak 22 hari selama latihan Paskibraka.

Buku tersebut dirobek usai dikoreksi oleh para senior.

Baca: Paskibra Calon Pembawa Baki 17 Agustus Meninggal, Ini Faktanya: Dugaan Dipelonco hingga Tulis Diary

Baca: Anggota Paskibraka Kota Tangsel Meninggal Tiba-tiba, Berikut Faktanya: Ada Lebam di Tubuhnya

Baca: 5 Fakta Terbaru Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami, Tak Cuma Dirasakan di Satu Daerah

Setelah disobek, Aurellia diharuskan menyalin buku tersebut dalam waktu dua hari.

"Ini salah satu bentuk psikologis yang luar biasa kalau menurut kami mengakibatkan down mental dan fisik. Akhirnya dia jam satu mencoba bangun untuk nulis lagi, nggak bisa selesai," kata Farid saat ditemui di kediamannya di perumahan Taman Royal II, Cipondoh, Tanggerang Kota, Jumat (2/8/2019).

Pukul 04.00, Aurellia nampak tidak berdaya secara fisik untuk menjalani aktivitas.

Dia pun ambruk seketika.

"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya, sudah capeknya dia limbung langsung nggak sadar kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," ucap Farid.

Nyawanya tidak tertolong ketika ingin dilarikan ke rumah sakit.

"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa kesana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," ucap dia.

Farid mengatakan, latihan paskibra yang dialami anaknya sudah berlebihan.

Ia menilai seperti itu karena dirinya Purna Paskibraka.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved