Sains

Siap-siap, Asteroid 4 Kali Lipat Lebih Besar dari Monas Melintasi Bumi Pada Sabtu Ini

Para astronom memperkirakan asteroid bernama 2006 QQ23 akan melintasi Bumi dengan jarak sekitar 4,6 juta mil, pada Sabtu (10/8/2019) nanti.

Editor: Faisal Zamzami
Ilustrasi asteroid(ratpack223) 

Perlambatan itu membuat asteroid berpijar sangat terang sebagai meteor-terang (fireball).

Pada puncaknya, diprakirakan meteor-terang itu jauh lebih benderang dari Bulan purnama dan mencapai 1/36 kali lipat kecemerlangan Matahari.

Pada ketinggian sekitar 32 kmdpl, asteroid mulai mengalami pemecah-belahan secara intensif.

Dan pada ketinggian 28 kmdpl, kecepatan asteroid mendadak sangat diperlambat sehingga sebagian energinya terlepas dalam fenomena airburst.

Fenomena tersebut terekam melalui satelit cuaca GEOS pada kanal GLM (global lightning mapper) yang sejatinya digunakan untuk memetakan kejadian petir di seluruh dunia.

Di darat, fenomena airburst itu juga terekam oleh stasiun infrasonik Bermuda (2.000 km sebelah utara episentrum airburst).

Dari stasiun infrasonik itulah diketahui asteroid 2019 MO memiliki energi kinetik 5 kiloton TNT dengan separuh diantaranya dilepaskan dalam airburst.

Sebagai pembanding, bom nuklir Nagasaki berkekuatan 20 kiloton TNT.

Pelepasan energi airburst ini tidak berdampak apapun karena titiknya yang masih sangat tinggi terhadap paras Bumi.

Mungkin terdapat sisa-sisa pecahan asteroid yang bisa bertahan dari penghancuran di ketinggian atmosfer selama proses fragmentasi dan mendarat sebagai meteorit.

Namun dengan lokasi jatuh meteorit di laut, jelas mustahil untuk bisa menemukannya.

NASA Bikin Simulasi Tabrakan Asteroid

Badan Antariksa AS ( NASA) bersama dengan beberapa agen federal dan organisasi Internasional membuat misi yang bertujuan untuk menyelamatkan umat manusia, terutama penduduk New York.

Gabungan beberapa organisasi ini membuat simulasi dan latihan untuk mengetahui dampak asteroid yang bakal menghantam New York.

Proyek yang dikerjakan pekan lalu dan menjadi bagian dari Konferensi Pertahanan Planet itu memungkinkan para ilmuwan mengatasi tantangan ilmiah, teknis, dan politik dalam usaha melindungi planet dari dampak asteroid.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved