Kebakaran di Lhokseumawe
Tips PLN untuk Hindari Kebakaran akibat Korsleting, Hati-hati, Nomor 4 Nyaris tak Pernah Dilakukan
Manajer PLN ULP Lhokseumawe, Mukhtar Juned, menjelaskan, ada empat tips yang harus diperhatikan oleh pemilik rumah.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Pastikan seluruh alat listrik sudah dimatikan. Stop kontak sudah dicabut karena selain dapat mengurangi risiko korsleting, juga bisa menghemat biaya listrik setiap bulannya.
3. Gunakan peralatan listrik sesuai daya listrik rumah kita. Pasalnya, penggunaan listrik yang melebihi kapasitas daya yang ada, juga berpotensi mengalami kebakaran.
4. Pastikan instalasi listrik rumah kita sudah diperiksa dan mempunyai Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang dikeluarkan oleh biro penyedia jasa pemeriksa instalasi listrik dan terdaftar di PLN.
Baca: Kebakaran di Lhokseumawe Akibat Korslet Listrik, Kerugian Capai Rp 30 Juta
Baca: Empat Korban Kebakaran di Lhokseumawe Tinggal di Tenda Darurat
Baca: Kebakaran di Lhokseumawe, 89 Jiwa Mengungsi
Seperti diberitakan sebelumnya, satu rumah berdinding tepas yang ditempati Juliana (35) di Desa Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Senin (5/8/2019) sekitar pukul 04.30 WIB, terbakar.
Alhamdulillah, Juliana (35) beserta ketiga anaknya yang masih kecil selamat dari kobaran api.
Juliana menceritakan, kala itu dia tidur bersama tiga anaknya, yakni Mauliza Sadila (11), Aswadi (10), dan Putri Syakila (2). Sedangkan suaminya sedang bekerja di Aceh Utara.
Pada saat terjadi kebakaran, dia dan anaknya sedang pulas tertidur.
Tiba-tiba dia merasa gerah dan hendak bangun untuk minum.
Saat matanya terbuka, Jualina pun terkejut, api sudah membakar dinding dan atap rumahnya.
Spontan dia pun menjerit-jerit yang membuat dua anaknya yakni Mauliza dan Aswadi terbangun.
"Sedangkan Putri Syakila tidak terbangun. Sehingga dalam kondisi panik saya tarik kakinya dari tempat tidur. Selanjutnya saya gendong dan membawa dia lari ke luar rumah yang terbakar," katanya.
Akibat jeritan Juliana, warga sekitar terbangun dan berupa memadamkan api.
Tapi api terus menghanguskan seluruh bangunan beserta isinya.
"Tidak ada harta benda kami yang selamat. Saya hanya tinggal satu pakaian saja di badan. Sedangkan anak-anak, hanya tersisa celana yang dipakai, baju pun tidak ada lagi," ujarnya.
Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, menyebutkan akan membangun tenda darurat untuk ditempati sementara oleh Juliana dan anak-anaknya. (*)