Cerita Sang Ibu: Enzo Zenz Allie Dua Kali Umrah, Berdoa Ingin Masuk Taruna Akmil dan Pilih Kopassus
Enzo Zenz Allie, blasteran Perancis-Indonesia, berhasil masuk seleksi Taruna Akmil di Magelang.
Tak main-main, Enzo sampai harus riset untuk menyelesaikan karya ilmiahnya tersebut, dibantu sang ibu.
"Saat bikin riset pendaratan sekutu di Pantai Normandia, saya ikut membantunya," lanjut Siti.
Ingin Masuk Kopassus
Menurut Siti yang berdarah Banten dan Bogor ini, Enzo sejak taman kanak-kanak sudah bulat ingin menjadi tentara, namun bukan di Perancis.
Meski tinggal di Perancis, Siti tetap menanamkan cinta Indonesia kepada Enzo, termasuk mengenalkan satuan elite TNI AD, Kopassus.
"Dia tidak pernah terpikirkan menjadi tentara Perancis. Saya cerita keunggulan tentara-tentara kita Kopassus menjadi nomor satu di dunia," ungkap Siti.
Dikatakan Siti, menjadi tentara di Perancis mudah. Sementara di Indonesia sangat sulit karena seleksinya ketat dan bertahap.
"Menjadi tentara benar-benar keinginan sendiri, karena saya orang Indonesia jadi menanamkan nasionalisme sejak dini ke Enzo."
"Secara lahiriah dia bule. Tapi nasionalismenya, punten banget anak asli syok kebarat-baratan, anak saya nasionalis banget," ungkap Siti.
Ketika banyak anak Indonesia berparas kebule-bulean dan terjun menjadi artis, tidak demikian Siti mendidik Enzo.
Baginya, lebih baik Enzo menjadi hafiz Alquran ketimbang jadi artis.
Darah agama yang ditanamkan kepada Enzo, tak lepas dari ajaran ayah Siti. Kakek Enzo dari jalur ibu adalah seorang ustaz di Jakarta Barat.
"Bapak saya zaman PKI masuk daftar yang harus dibunuh karena seorang ustaz di Jakarta Barat.".
"Bapak saya NU, Ansor. Kami bangga menyebut keluarga NU. Insya Allah sampai sekarang saya masih NU seperti saat zaman bapak dulu," katanya lagi.
Keinginan besar Enzo masuk menjadi taruna Akmil sampai terpatri dalam doanya ketika dua kali umrah ke Tanah Suci.
