Lagi, JCH Asal Aceh Meninggal Dunia di Mekkah

Lagi, JCH Aceh Meninggal Dunia di Mekkah

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Innalillahi wainnailaihi rajiun. Seorang Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 meninggal dunia di Mekkah, Senin (5/8/2019).

Jamaah tersebut bernama Abdurrahman Chasbullah Surati (62) pemegang nomor paspor C3239054 asal Lambhuk, Ulee Kareng, Banda Aceh.

Informasi itu disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Drs HM Daud Pakeh melalui Koordinator Keprotokolan dan Humas Panitia Pembantu Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Embarkasi Aceh, Muhammad Nasril kepada Serambinews.com, Selasa (6/8/2019) yang memperoleh informasi dari petugas kloter 2, Mulkan Sidamanik di Mekhah. 

Nasril menjelaskan, almarhum Abdurrahman meninggal di kamar 217 Hotel 221, Syisyah, pukul 10.15 Waktu Arab Saudi (WAS) setelah dilakukan visitasi oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) pada setiap kamar.

Yuliana Rusli, Perempuan Single Parent Sukses Bangun Kerajaan Bisnis Seorang Diri

Miftah, Mahasiwi asal Lhokseumawe Ini Raih Segudang Prestasi di Bidang Karate

Warga Antusias Ikuti Bursa Inovasi Desa Kecamatan Pulo Aceh

Selanjutnya, petugas kloter bersama pihak maktab menuju Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah untuk proses pengurusan jenazah, dan dimakamkan di Syaraya pukul 19.50 WAS pada hari itu juga.

Sebelumnya, almarhum dishalatkan di Masjidil Haram setelah shalat maghrib waktu setempat.

Nasril menambahkan dengan meninggalnya almarhum Abdurrahman, saat ini sudah tiga JCH Aceh yang meninggal di Mekkah.

Sebelumnya, Salmiyah binti Muhammad Daud (69) asal Pidie Jaya, yang tergabung dalam kloter 1, meninggal di RSAS King Faisal, Syisyah, Makkah, Sabtu (3/8/2019). Lalu Hazanah binti Muhammad Yusuf (63) dari kloter 2, asal Aceh Timur meninggal dunia pada Sabtu (3/8/2019).(*)

Mbah Moen Meninggal, Ustaz Abdul Somad Sebut Orang Terbaik, di Tempat Terbaik, dan Saat Terbaik

VIDEO - DPRA Bahas Polemik Surat Pembatalan Qanun Bendera Aceh

Gara-gara Ulah Farhat Abbas, Galih Ginanjar dan Pablo Benua Dijebloskan ke Sel Tikus