Info Haji 2019
Katering Haji Dihentikan Sementara, Ini yang Dilakukan JCH Aceh
Menurut seorang mukimin dari Madura Syarifuddin (40), ada kebiasaan di musim haji, yaitu pada puncak haji harga-harga akan naik.
Harga kembali turun setelah jumlah jamaah berkurang.
Menurut Syarifuddin, sebagian besar bahan kebutuhan jamaah haji di Mekkah didatangkan dari Indonesia dan Thailand Selatan, kecuali buah-buahan.
Di toko sekitar maktab JCH Aceh banyak dijual mie, beras dan bumbu dari Indonesia. "Kecuali rokok, kadang-kadang ada," katanya.
Seperti diberitakan tribunnews.com sebelumnya, sesuai ketentuan, layanan konsumsi katering untuk JCH Indonesia akan dihentikan sementara saat puncak haji mulai 5 Zulhijah atau menjelang dan setelah puncak haji.
Hal ini disebabkan kondisi jalanan di Kota Mekkah padat, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan distribusi konsumsi katering.
Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Mekkah, Beny Darmawan, mengatakan, penghentian sementara konsumsi jamaah haji ini akan dilakukan selama lima hari, yakni tiga hari sebelum dan dua hari setelah masa puncak haji.
"Konsumsi dihentikan pada 5, 6, 7, 14, dan 15 Zulhijah," kata Beny.
Beny menyampaikan jamaah haji tak perlu khawatir selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jamaah akan memperoleh 15 kali makan.
"Jamaah tidak perlu khawatir tidak memperoleh makan selama masa puncak haji. Sejak tiba di Arafah pada 8 Zulhijah siang, jamaah sudah mulai mendapatkan makan," ujar Beny.
Penyediaan konsumsi di Armuzna akan berakhir dengan diberikannya makan siang pada 13 Zulhijah. Selain itu, jamaah memperoleh satu paket makanan siap saji.
"Di dalamnya terdapat mi instan yang bisa langsung diseduh dengan air panas, roti, biskuit, kopi, maupun teh sachet," katanya.
Beny menambahkan bahwa ada 30 kloter yang mengakhiri jadwal penerimaan konsumsinya sebelum 5 Zulhijah. Itu terjadi karena setiap jemaah haji di Mekkah mendapat jatah katering 40 kali.
"Nah, ada 30 kloter yang sebelum masa puncak haji, jatah makan di Mekkah sudah berakhir, karena telah memperoleh 40 kali makan," ujar Beny.
Terkait hal ini, pihaknya sudah menginformasikan kepada kepala sektor maupun perangkat kloter yang ada, untuk disosialisasikan kepada jemaah haji. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Layanan Konsumsi Katering Dihentikan Saat Puncak Haji, Jemaah Tak Perlu Khawatir, https://www.tribunnews.com/haji/2019/08/03/layanan-konsumsi-katering-dihentikan-saat-puncak-haji-jemaah-tak-perlu-khawatir.