Berita Aceh Utara
19 Korban Kebakaran di Dewantara Aceh Utara Masih Mengungsi
setelah terjadi kebakaran pada Kamis (8/8/2019) atau kemarin jelang sore, maka pihaknya mengambil kesimpulan untuk membangun tenda milik desa.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Keuchik Bangka Jaya, Anwar Abdullah, kepada Serambinews.com, menyebutkan, setelah terjadi kebakaran pada Kamis (8/8/2019) atau kemarin jelang sore, maka pihaknya mengambil kesimpulan untuk membangun tenda milik desa.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sebanyak empat kepala keluarga (KK) atau 19 jiwa yang menjadi korban kebakaran di Desa Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat (9/8/2019), masih tinggal tenda.
Keuchik Bangka Jaya, Anwar Abdullah, kepada Serambinews.com, menyebutkan, setelah terjadi kebakaran pada Kamis (8/8/2019) atau kemarin jelang sore, maka pihaknya mengambil kesimpulan untuk membangun tenda milik desa.
Tenda tersebut untuk ditempati sementara oleh para korban kebakaran.
Baca: Selamat! Kanwil Kemenag Aceh Kembali Raih Penghargaan Terbaik ke 3 Laporan Keuangan
Sedangkan untuk bantuan, sebutnya, sudah ada dari beberapa pihak, seperti dari dia sendiri, dari Pemkab Aceh Utara, dan PT PIM.
Sementar untuk memasak, sejauh ini belum ada dapur umum.
Sehingga para pengungsi bila ingin memasak harus menggunakan dapur milik para tetangganya. "Kita sangat mengharapkan adanya bantuan lanjutan sehingga mereka bisa kembali menempati rumah layak huni," harapnya.
Baca: Siswa SMA Insan Madani Ini Temukan Plastik Kemasan Higenis dari Kitosan Kulit Udang dan Asam Sunti
Sebelumnya, sebanyak tiga unit rumah di Desa Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Kamis (8/8/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, terbakar.
Tidak ada harta benda yang selamat. Sehingga empat Kk atau 19 jiwa yang menghuni ketiga rumah tersebut harus mengungsi.
Rincian rumah yang terbakar, satu unit rumah panggung berkontruksi kayu yang ditempati Saiful Bahri bersama lima anggota keluarganya
.Rumah permanen yang dihuni Nurdin bersama lima anggota keluarganya.
Lalu, satu unit rumah semi permanen yang dihuni dua KK, yakni Isnaini bersama dua anggota keluarganya dan Nurlaili bersama tiga anggota keluarganya. (*)
Baca: Ini Imbauan Polisi Bagi Peserta Takbiran di Lhokseumawe