Kisah Tiga Nelayan Aceh Terdampar di Malaysia, Lima Hari di Laut Diabaikan Kapal Kontainer

Tiga nelayan asal Peurelak, Aceh Timur terombang-ambing di laut selama lima hari, mereka hanya minum air putih

Editor: bakri
SERAMBI/M ANSHAR
Tiga orang nelayan asal Aceh Timur terdampar di kawasan Kangkong, Kedah, Malaysia, makan nasi bungkus di ruang kerja Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, Jumat (9/8/2019). 

Dibiaya oleh Pemerintah Aceh, kemarin ketiga nelayan dipulangkan oleh pihak KJRI Penang dengan penerbangan Penang-Banda Aceh.

Di Banda Aceh, mereka disambutkan oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri yang mewakili Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Kantor Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh. Alhudri menyambut para nelayan dengan makan bersama di kantornya.

Alhudri mengatakan, para nelayan itu dibebaskan oleh Otoritas Malaysia karena pada ketiganya tidak ditemukan unsur pidana. "Mereka ini murni terdampar karena rusak mesin boat, maka diserahkan kepada KJRI untuk dideportasi ke Aceh," ujar Alhudri.

Saat mengetahui nelayan Aceh terdampar, Dinsos Aceh langsung membangun komunikasi dan membeli tiket untuk pemulangan. Kemarin, bersama tiga warga Aceh yang bebas hukuman pancung di Malaysia, ketiga nelayan itu diantar langsung ke kampung halamannya di Aceh oleh oleh tim Dinsos yang dipimpin oleh kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), Rohaya Hanum.

Alhudri berharap, ke depan nelayan harus dilengkapi dengan GPS dan alat komunikasi, supaya mudah sangat ada kerusakan di tengah laut. Terkait kapal yang hilang, katanya, nanti bersama pihak Dinas Kelautan Perikanan Aceh dan Pemkab Aceh Timur akan mencarikan solusi. (Muhammad Nasir)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved