Semburan Gas di Karangbaru Belum Teratasi
Semburan gas dari sebuah sumur tua di halaman rumah warga Kampung Bundar, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang, belum teratasi
KUALASIMPANG - Semburan gas dari sebuah sumur tua di halaman rumah warga Kampung Bundar, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang, belum teratasi. Sumur tua peninggalan Belanda itu berada persis di belakang rumah Zemi (45), dan sudah lama mengeluarkan suara gemuruh dan aroma gas.
"Kebetulan sumur tua ini di balik dinding kamar mandi. Kalau kita berada di kamar mandi, suaranya jelas kali," kata Zemi, Minggu (11/8).
Pemkab Aceh Tamiang melalui Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT Insyafuddin bersama unsur Forkopimda sudah meninjau lokasi sumur tua itu, Jumat (8/8) petang. Insyafuddin mendengar langsung suara gemuruh dari sumur tua dan tercium aroma gas.
Warga sendiri memanfaatkan kunjungan ini untuk menyampaikan keresahannya. Mereka berharap Pemkab Aceh Tamiang mengambil langkah cepat mengatasi masalah ini sebelum terjadi peristiwa yang merugikan. "Ini kan lokasinya di seputar permukiman padat penduduk. Takutnya kalau ada apa-apa langsung banyak korban," kata seorang warga.
Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh sebelumnya memastikan semburan tersebut mengandung gas metan. Kesimpulan ini disampaikan setelah tim ESDM Aceh mengecek langsung semburan pada 5 Okotober 2018. Dirincikan pula kadar karbon diaksoda (CO2) 1.883 ppm, metan (CH4) 1,1-1,4 ppm, electrical conductivity (EC) 366 uS/cm, dan pH 6,8.
Namun dipastikan kadar gas masih di bawah ambang batas. Badan Standarisasi Nasional sudah menetapkan ambang batas untuk CO2 9.000 ppm, sedangkan CH4 versi American Conference of Government Industrial Hygienist sebesar 10 ppm. Diprediksi semburan gas berasal dari gas dangkal dan diperkirakan akan berhenti sendiri seiring habisnya gas.(mad)