Berita Bireuen
Kakek Stroke di Matang Sendirian Saat Rumah Gubuknya Terbakar, Anak Sedang Cuci Pakaian Tempat Orang
Untung saja ia masih bisa diselamatkan oleh warga yang melihat kejadian itu. Sedangkan anaknya, Zubaidah (35) sedang mencuci pakaian di tempat orang l
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Untung saja ia masih bisa diselamatkan oleh warga yang melihat kejadian itu. Sedangkan anaknya, Zubaidah (35) sedang mencuci pakaian di tempat orang
Kakek Stroke di Matang Sendirian Saat Rumah
Gubuknya Terbakar, Anaknya Sedang Cuci Pakaian Tempat Orang
Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Nurdin (65), kakek yang mengalami stroke sendirian saat kebakaran menimpa rumah gubuk yang mereka tempati di Dusun Tunong, Gampong Meunasah Dayah, Kecamatan Peusangan Bireuen, Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Untung saja ia masih bisa diselamatkan oleh warga yang melihat kejadian itu. Sedangkan anaknya, Zubaidah (35) sedang mencuci pakaian di tempat orang lain.
Lokasi rumah berkonstruksi kayu ukuran 2,5 meter x 6 meter ini persis di lorong belakang pertokoan terminal lama Matangglumpang Dua, Peusangan. Selama ini mereka tinggal bertiga bersama seorang anak Zubaidah bernama Maulana (6).
Demikian informasi yang dihimpun Serambinews.com, Jumat (16/8/2019) seusai musibah ini, termasuk dari Kadis Sosial Bireuen, Drs Murdani.
Baca: Nelayan Minta Perluasan Kolam Dermaga Lhok Pawoh di Aceh Selatan
Baca: Fraksi PA DPRK Aceh Selatan Kutuk Aksi Pemukulan Anggota DPRA
Baca: Ini Kronologi Pemukulan Azhari Cage Saat Demo Bendera Aceh di DPRA, Sempat Bilang Jangan Pukul

Murdani mengatakan dengan terbakarnya rumah gubuk itu, selain kehilangan tempat tinggal, mereka juga tak ada pakaian lagi karena tak ada yang berhasil diselamatkan, kecuali pakaian di badan.
Murdani mengatakan belum mengetahui pasti sumber api yang menyebabkan kebakaran ini.
Menurutnya, tiba-tiba ada warga yang melintas melihat rumah tersebut sudah terbakar, kemudian disampaikan kepada warga lainnya.
Warga segera mengeluarkan Nurdin di dalam rumah yang sakit-sakitan karena stroke.
Sedangkan anaknya, Zubaidah pergi mencuci pakaian tidak begitu jauh dari rumah mereka.
Mencegah api menjalar luas ke pertokoan di terminal lama, puluhan warga membantu
memadamkan api.
Beberapa saat kemudian Damkar Bireuen tiba membasmi kobaran api.
Enam unit Damkar berjibaku memadamkan api, cepatnya rambatan api, membuat rumah yang ditempati keluarga tersebut serta isinya ludes terbakar.
Murdani menambahkan, Dinsos Bireuen sudah mengantar bantuan masa panik.
Sedangkan tenda tempat mereka berteduh sementara sedang diusahakan.
"Nurdin dan anaknya serta seorang cucu kehilangan tempat tinggal, jalan keluarnya akan dibahas dengan unsur pimpinan," kata Kadissos Bireuen ini.
Beberapa warga setempat berharap Pemkab Bireuen membantu keluarga miskin tersebut, karena tidak ada lagi tempat mereka berteduh.
Informasi dihimpun Serambinews.com, keluarga tersebut menempati rumah gubuk karena tidak memiliki tanah sendiri untuk membangun rumah.
Zubaidah selain mencuci pakaian di beberapa tempat, juga sebagai penjaga di WC umum dekat rumahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. (*)