Kelangkaan Elpiji 3 Kg
Bireuen Butuh 600.000 Tabung Elpiji Melon per Bulan, Saat Ini Hanya Tersedia 231.840 Tabung
Untuk wilayah Bireuen, kebutuhan elpiji melon mencapai 600.000 tabung per bulan. Tapi saat ini yang tersedia hanya sebanyak 231.840 tabung.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Ferizal Hasan | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Tingginya permintaan atau pemakai elpiji 3 Kg (elpiji melon) di Bireuen, diduga penyebab mahal dan langkanya gas melon di Kabupaten Bireuen.
Manager SPBBE PT Zahwa Putri Pratama Cot Tufah, Gandapura, Bireuen, Ammar kepada Serambinews.com menyebutkan, untuk wilayah Bireuen, kebutuhan elpiji melon mencapai 600.000 tabung per bulan.
“Saat ini yang tersedia hanya sebanyak 231.840 tabung per bulan," sebutnya.
Kata Ammar, tingginya permintaan elpiji 3 kg, karena bukan hanya masyarakat miskin saja yang menggunakan elpiji melon.
Tapi usaha mikro seperti pedagang kecil dan warung juga banyak yang menggunakan elpiji 3 Kg.
"Kami juga menduga pengecer yang mencari keuntungan berlipat dan merusak harga elpiji 3 Kg. Seharusnya pengecer jangan mencari keuntungan tinggi, karena akan mencekik rakyat kecil," pungkas Ammar.
Disebutkan Ammar, Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji melon di daerah itu hanya Rp 18.000 per tabung. Namun ada pengecer yang menjual hingga Rp 30.000.
"Kami berbarap pemerintah menertibkan pengecer yang menjual elpiji melon di atas HET," harap Aisyah, warga Kecamatan Jeumpa yang mengaku dalam satu bulan ini sangat kesulitan mendapat elpiji bersubsidi itu.(*)
Baca: Pengadilan Tipikor Banda Aceh Tetapkan Jadwal Sidang Kasus Darmili, Rabu 21 Agustus. Ini Agendanya
Baca: Hendak Minta Gaji yang Belum Dibayar, Mantan Karyawan Malah Dimaki-maki hingga Usir
Baca: Ahli Astrofisika Asal Spanyol Temukan Planet Baru yang Bisa Dihuni Manusia, Seperti Apa?
Baca: BMKG Perkirakan Hujan Ringan Akan Terjadi di Sebagian Aceh pada Minggu Besok
Baca: KKB Papua Tembak 2 Anggota TNI, Pangdam Cendrawasih Sebut OPM Diduga Manfaatkan Momen HUT RI
Baca: Melihat Atraksi Bangau Putih di Penghujung Senja Singkil