Berita Aceh Tamiang
Abuya Amran Wali Disambut Hangat di Aceh Tamiang
Abuya Syech H Amran Wali Al Khalidy, ulama asal Labuhan Haji, Aceh Selatan mendapat sambutan hangat ketika berkunjung ke Aceh Tamiang.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Yusmadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Abuya Syech H Amran Wali Al Khalidy, ulama asal Labuhan Haji, Aceh Selatan mendapat sambutan hangat ketika berkunjung ke Aceh Tamiang.
Sambutan hangat ini terbilang jarang, justru di sejumlah daerah di Aceh, kehadiran Syech Amran ditolak.
MPU setempat tidak mengizinkan Syech Amran bertausiah dengan alasan tertentu.
"Alhamdulillah Aceh Tamiang tidak seperti daerah lain. MPU dan kepolisiannya kasih saya izin," kata Syech Amran, Senin (19/8/2019).
Syech hadir di Aceh Tamiang atas undangan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTTI) dalam rangka pengajian akbar.
Kegiatan diisi berzikir, tausiah dan rateb siribe, Minggu (18/8/2019) malam hingga dini hari.
Baca: VIDEO - Sambut Ramadhan, Kecamatan Krueng Sabee Gelar Rateb Seribe
Baca: Abuya Amran Waly Tausiah Tauhid Tasawuf di Dayah Darul Ikhlas
Baca: Abuya Amran Waly Resmikan Gapura MPTT
Perlakuan istimewa sudah terlihat ketika Syech Amran tiba di Istana Buanaraja, tempat pengajian dilaksanakan.
Raja Buanaraja Tengku Irwansyah menyambut langsung.
Setelah mengikuti prosesi adat, jamuan makan malam khas istana pun mempertegas Syech Amran sebagai tamu istimewa.
"Kami gembira karena Abuya kita pulang kampung. Maka kita sambut dengan prosesi adat seperti silat, penyematan tengkuluk dan penyematan tenun," kata Tengku Aulia, sebagai perwakilan Raja Benuaraja.
Dijelaskannya, prosesi adat itu hanya diberikan kepada orang terhormat yang pulang kampung.
"Malam ini kita menyuarakan kembali Aceh Tamiang bukan hanya Bumi Muda Sedia, tapi Tanah Bertuah Ilmu Tasawuf," lanjut Aulia.
Baca: Abuya Amran Waly Diusung dengan Tandu
Baca: Pasang Foto Abuya Amran Wali, Baliho Akmal Ibrahim Dirobek
Baca: Abuya Amran Waly Pimpin Shalat Jenazah Santriwati Korban Tenggelam
Ketua panitia, Muhammad Amin menjelaskan tausyiah dan zikir ini masih berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha dan HUT RI ke 74.
"Sebagai bentuk rasa syukur karena kita baru saja Idul Adha dan sekarang ini masih momen kemerdekaan," kata Amin.