Berita Aceh Malaysia
Pemuda Abdya yang Hancurkan Patung di Malaysia Mengaku Diperintah Nabi, Begini Kata Keluarga
Dodi mengaku berkomunikasi dengan adiknya itu sekitar sebulan yang lalu, pasca mendapat kabar dari salah seorang warga Padang Kawa yang menyatakan Hen
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Putus Sekolah
Dodi menceritakan bahwa adiknya itu hanya mampu menyelesaikan pendidikan dasar.
"SMP tidak tamat dia, pernah kami antar ke Pesantren Abuya, dua minggu langsung pulang dan minta ke Malaysia," katanya.
Awalnya, ungkapnya, Jusnaida (Ibunya) tidak mengizinkan Hendri berangkat, mengingat masih kecil.
Namun, Jasnaida harus mengizinkan, karena niatnya Hendri berangkat untuk membantu orangtuanya yang hidup dalam keadaan ekonomi pas-pasan.
"Ternyata, ya seperti itu, dia hanya mampu membawa pulang uang Rp 5 juta, untuk ongkos berangkat dan ongkos pulang dia, tabungan gak ada, dia di sana hanya sebagai tukang cat," katanya.
Dodi berjanji, jika Hendri dibebaskan, maka pihaknya tidak mengizinkan Hendri balik ke Malaysia.
"Biarlah dia di sini, dan hidup sama kami, kasian ibu," pungkasnya.
Seperti diberitakan seorang pemuda yang diyakini berasal dari Aceh ditangkap polisi Ipoh, Perak, Malaysia, Sabtu (17/8/2019) dinihari.
Informasi dihimpun Serambinews.com dari komunitas Aceh Malaysia dan pemberitaan media Malaysia, menyebutkan, pemuda ini ditangkap dengan tuduhan menghancurkan 15 patung berhala di Kuil Sri Maha Mariamman, Lapangan Panorama di Lapangan Perdana, Ipoh, Sabtu dinihari.
“Dalam insiden pukul 01:15, pria berusia 20 tahun itu diyakini telah mematahkan semua patung menggunakan pipa besi,” tulis Berita Harian Online.
Aksi pemuda yang belum diketahui namanya ini diketahui oleh warga yang tinggal di apartemen di dekat lokasi kejadian.
Para penduduk pun memberi aksi pemuda itu kepada penjaga kuil, namun pelaku sudah meninggalkan lokasi kejadian.
Ketua kuil, MS Thanabalan (48), mengatakan pemuda yang dicurigai melakukan kejahatan itu ditangkap sedang berbaring di sebuah lapangan dekat kuil, atas keterangan dari saksi mata.
“Seorang warga Melayu di apartemen dekat kuil mengetahui kejadian itu sebelum memberi tahu tetangga India-nya yang kemudian menghubungi biksu penjaga kuil yang tinggal di dekatnya,” kata dia.