Berita Aceh Barat Daya
Pencurian Hand Traktor di Abdya Mengganas, Ini Jumlah Alsintan Berhasil Disikat Maling
Aksi pencurian di lima desa wilayah Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot, saja tidak kurang 13 unit hand traktor hilang disikat maling
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Ongkosnya Rp 250.000 untuk sekali bajak (sekali glebek) areal sawah seluas satu neleh benih atau 1/3 hektare lahan sawah.
Syamsuwir menambahkan para petani mengharapkan kepada pihak berwajib untuk mengungkapkan aksi pencurian hand traktor yang semakin mengganas tersebut.
Baca: Ratusan Lansia di Lhokseumawe Gagal Terima Jadup Tahap Satu, Ini Penyebabnya
Bila tidak, ratusan unit traktor tangan yang sudah dibagikan pihak pemerintah kepada kelompok tani secara lahan-lahan tidak ada lagi yang tersisa.
Ada Penampung
Syamsuwir mengatakan, peristiwa pencurian traktor tangan itu terus terjadi karena ada penampung hand traktor hasil curian. “Penampungnya pasti ada,” katanya.
Hand tarktor dalam kondisi setengah pakai seperti itu laku dijual antara Rp 3 sampai Rp 5 juta per unit khusus mesin saja.
Mesin hand traktor dikatakan memang banyak peminatnya, terutama diolah menjadi mesin boat ikan, mesin pembangkit tenaga listrik dan mesin las.
Diperkirakan peminat mesin hand traktor dengan kekuatan 8,5 PK itu banyak diminati karena modal murah ketimbang membeli mesin baru yang harganya mencapai hampir Rp 20 juta per unit.
“Sayangnya, mesin Yanmar, Kubota dan Dompeng yang dijual murah itu sebagian besar diduga hasil adalah curian,” ungkap Syamsuir.(*)
Baca: Aiyub Abbas Kembali Pimpin KONI Pijay, Dipilih Secara Aklamasi