Surat dari Langsa Gegerkan PNA, Ketua Harian dan Sekjen PNA Diganti

Sebuah paket tiba di Kantor DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA) yang berada di Jalan Prof Ali Hasyimi, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh

Editor: bakri

BANDA ACEH - Sebuah paket tiba di Kantor DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA) yang berada di Jalan Prof Ali Hasyimi, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Senin (19/8), sekitar pukul 11.30 WIB.

Paket yang tak dipesan itu berbalut rapi dan ditujukan untuk Ketua Harian PNA, Samsul Bahri alias Tiyong. Barang diantar langsung oleh sopir minibus L300 dan diterima oleh petugas sekretariat kantor.

Tak ada yang tahu bahwa isi paket itu berupa selembar surat penting. Petugas sekretariat tidak langsung menghubungi si empunya paket dengan harapan akan memberikan langsung saat Tiyong tiba di kantor.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Tiyong bersama Ketua DPP PNA yang mengurusi Kebijakan Strategis Partai, Rizal Falevi Kirani, tiba dengan buru-buru. Mereka datang setelah menerima informasi tentang pergantian ketua harian dan sekretaris jenderal (sekjen) PNA.

Ketua Umum PNA, Irwandi Yusuf, sejak 5 Agustus 2019 sudah menggantikan Tiyong dari posisi ketua harian dan kemudian menunjuk istrinya, Darwati A Gani, sebagai penggantinya. Sedangkan posisi sekjen beralih dari Miswar Fuady ke Muharram Idris.

Informasi pergantian pimpinan PNA ini disampaikan Ketua Umum PNA Irwandi Yusuf dalam rilis yang diterbitkan di Jakarta, Senin (19/8).

"Saya selaku Ketua Umum telah melakukan pergantian pengurus Partai Nangroe Aceh, masing-masing untuk posisi Ketua Harian dan Sekjen," demikian tulis Irwandi Yusuf.

Pergantian dilakukan dalam rangka penyegaran kepengurusan dan memaksimalkan kerja-kerja PNA ke depan dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi, serta membela kepentingan masyarakat Aceh.

Irwandi Yusuf yang sedang dalam tahanan KPK, menyatakan, pergantian pengurus juga akan dilakukan pada waktu dekat untuk mengisi jabatan-jabatan yang masih kosong.

Irwandi Yusuf mengharapkan, dengan adanya pergantian ini PNA menjadi semakin solid dalam bekerja menjalankan program-program PNA demi Aceh Hebat.

Awalnya, Tiyong dan Falevi tidak mengetahui informasi pergantian itu karena mereka tidak menerima surat apapun. Mereka baru mengetahuinya setelah berita tentang pergantian itu dimuat di portal berita Serambinews.com, sehingga langsung bergegas ke kantor untuk mengkroscek surat tersebut.

"Ada paket dari Langsa untuk ketua (Tiyong)," kata petugas sekretariat kepada Tiyong yang baru saja tiba.

"Coba saya lihat," potong Falevi. Tetapi petugas tadi menolak memberinya dan hanya menyerahkannya kepada Tiyong.

Di kantor sendiri saat itu sudah ada Tarmizi MSI atau yang akrab disapa Wak Tar, selaku Ketua DPP PNA yang mengurusi Organisasi, Kader, dan Keanggotaan. Saat Tiyong tiba, Wak Tar juga belum mengetahui adanya pergantian ketua harian dan sekjen partai.

Setelah paket tanpa nama pengirim dan tanpa nama yang dituju itu diambil, Tiyong membuka paket. Setelah bungkusan yang sebanyak tiga lapis itu dibuka, baru kelihatan lah bahwa isinya ternyata sebuah surat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved