Luar Negeri

Dihargai Rp 14 Miliar, Benarkah Hamza bin Laden Putra Mendiang Pemimpin Al-Qaeda Sudah Tewas?

Amerika Serikat ( AS) melalui Menteri Pertahanan Mark Esper membenarkan anak Osama bin Laden, Hamza bin Laden, sudah tewas.

Editor: Faisal Zamzami
Handout/Kementerian Luar Negeri AS via Twitter
Inilah Hamza bin Laden, putra mendiang Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden yang kini diburu oleh Amerika Serikat dengan tawaran uang hingga 1juta dollar, atau Rp 14 miliar. (Handout/Kementerian Luar Negeri AS via Twitter) 

Namun kabar tewasnya Hamza itu pernah dianggap kesalahan lebih dari satu kali.

Pada Februari lalu, Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan hadiah sebesar 1 juta dollar, atau sekitar Rp 14,1 miliar, bagi siapa pun yang tahu keberadaannya.

"Saat ini, yang saya cari adalah pernyataan dari Al Qaeda. Sangat jarang Al Qaeda tidak memuji pemimpinnya," ungkap Katherine Zimmerman, pakar teroris dari American Enterprise Institute.

Hamza yang diyakini berusia 30-an mulai dianggap sebagai penerus ayahnya pada 2000.

Dia terlihat dalam video latihan anggota Al Qaeda di Afghanistan.

Dia dikirim ke Iran demi memastikan keselamatannya setelah peristiwa 11 September 2001 (9/11) yang mengguncang AS, dan dibimbing oleh petinggi kelompok itu, Saif al-Adel.

Dalam surat yang ditemukan di Abbottabad, Pakistan, setelah Bin Laden tewas diserang pasukan elite AS, terungkap Hamza sudah ditunggu dengan tugas kepemimpinan.

Hamza kemudian muncul pada 2015 dengan serangkaian video selama dua tahun berikutnya dengan seruan supaya anggotanya mempersiapkan diri menyerang negara Barat.

Menurut Zimmerman, Hamza menjadi bagian dari suara pemimpin senior.

"Dia berbicara tentang jihad global dan apa yang harus dilakukan Muslim untuk mendukungnya," ucapnya.

Belum ada bukti yang menyatakan dia sudah membuktikan dirinya sebagai pemimpin pesan Al Qaeda yang menyasar anggota muda dan bersaing dengan ISIS.

Pakar Al Qaeda dari Haverford College di Pennsylvania Barak Mendelsohn berujar, kelompok itu hanya menempatkan Hamza sebagai pusat hanya demi propaganda.

"Namun tidak dijelaskan apakah dia juga mengemban tugas operasional sehari-hari," papar Mendelsohn.

Dia yakin Hamza memang dipersiapkan sejak usia muda.

Sementara pakar kontra-terorisme dari Council of Foreign Relations Bruce Hoffman menjelaskan jika Hamza benar-benar tewas, Al Qaeda tidak akan terpengaruh.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved