Luar Negeri
Presiden Iran Hassan Rouhani: Bahas Program Nuklir dengan Amerika Serikat Tidak Ada Gunanya
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, pembicaraan dengan Amerika Serikat membahas program nuklir Teheran tidak akan ada gunanya.
Namun, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Selasa (20/8/2019), memperingatkan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa di bawah kesepakatan nuklir Iran, embargo persenjataan PBB terhadap Iran akan berakhir pada Oktober 2020.
Washington pun mendesak PBB untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Teheran yang akan berakhir tahun depan sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran yang diperangi.
Pompeo memperingatkan bahwa berakhirnya ketentuan dalam Resolusi Dewan Keamanan 2231 juga akan mencabut larangan bepergian terhadap komandan penting Iran.
"Waktu semakin singkat untuk melanjutkan pembatasan kemampuan Iran untuk membangkitkan rezim terornya," kata Pompeo.
"Komunitas internasional akan memiliki banyak waktu untuk melihat berapa lama sampai Iran tidak lagi terbelenggu untuk menciptakan kekacauan baru dan mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal itu terjadi," kata Pompeo.
AS telah menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Iran.
Presiden Iran: AS Menderita Keterbelakangan Mental
Presiden Iran Hassan Rouhani mengejek Amerika Serikat ( AS) setelah mengumumkan sanksi yang menyasar sejumlah pejabat dan komandan militer.
Dalam siaran televisi, Rouhani mengomentari sanksi yang diberikan kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamanei dan Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif.
Dilansir The Independent Selasa (25/6/2019), Rouhani menyebut sanksi itu sebagai perbuatan "idiot dan keterlaluan", dan menyindir AS "menderita keterbelakagan mental".
"Kalian (AS) menjatuhkan sanksi kepada menteri luar negeri secara simultan dan kemudian menawarkan sebuah perundingan?" tanya Rouhani dengan gusar.
Iran sudah memperingatkan bahwa sanksi yang diteken oleh Presiden Donald Trump pada Senin (24/6/2019) itu bakal menutup pintu diplomasi dua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi berkata Washington sudah menghancurkan mekanisme internasional untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Dalam konferensi pers, Trump menyatakan sanksi "keras" merupakan respon yang kuat dan proporsional terhadap tindakan provokatif yang dilakukan Iran.